Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kesaktian Pancasila

Kompas.com - 02/10/2010, 15:40 WIB

Kemudian Pancasila mengeluarkan kesaktiannya dengan membangkitkan kesadaran publik tentang nilai-nilai kebenaran yang diyakini secara substansial. Kebenaran tidak hanya milik penguasa semata, tetapi rakyat sudah mampu membedakan dan memilah apa yang dinamakan sebagai kebenaran yang hidup. Ada dua arus kesaktian Pancasila, arus atas dan bawah. Arus atas, kesaktian Pancasila diwujudkan oleh kelompok menegah-atas dengan pembelaan terhadap kriminalisasi pimpinan KPK, Bibit-Candra. Arus bawah, kesaktian Pancasila diwujudkan dalam perlawanan rakyat kecil, Ibu Prita dalam menghadapi RS Omni Internasional. Aksi koin peduli Prita dan dukungan masyarakat terhadap KPK melalui gerakan sosial merupakan bentuk nyata protes masyarakat terhadap ketidakadilan dan kebenaran. Protes itu menunjukkan buruknya pengadilan di Indonesia. Dari dua kasus tersebut, baik masyarakat dan pers secara sadar telah membangkitkan kesadaran kolektif untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, kebenaran, dan keadilan sosial.

Seiring derasnya arus globalisasi dan permasalahan bangsa kekinian, nilai-nilai Pancasila harus selalu dihidupkan agar bisa hadir di tengah-tengah masyarakat. Permasalahan bangsa sudah kompleks. Segala macam bencana baik bencana alam dan sosial terus melanda bangsa ini. Persatuan dan kesatuan mulai rapuh di tengah pertikaian para elite yang menjalar ke bawah, bahkan akhir-akhir ini konflik sesama warga terjadi di Tarakan, Kalimantan Timur, kemanusiaan dan ketuhanan semakin sirna di beberapa daerah dengan adanya kekerasan terhadap jemaat HKBP di Bekasi. Rasa keadilan sosial menjadi harapan yang semakin menjauh dari masyarakat.

Penegakan Pancasila sebagai ideologi yang beradab dan bermartabat di tengah-tengah era globalisasi ini sangat penting. Pancasila diletakkan sebagai falsafah dan dasar negara untuk memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita tidak bisa lepas dan lari dari gempuran modernitas dan globalisasi. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah bukti sejarah bahwa bangsa ini bisa bertumbuh menjadi bangsa yang besar ketika mampu menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan memaknai Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

Kesaktian Pancasila hendaknya dimaknai sebagai suatu tekad yang mampu membangkitkan semangat kebersamaan, kebenaran, keadilan, dan persatuan yang kini mulai mengancam.

Kini saatnya kita membangkitkan kesadaran kolektif bahwa Pancasila mempunyai peran besar dalam mempersatukan keberagaman bangsa Indonesia. Pancasila hadir bukan sebagai simbol dan alat indoktrinasi politik, tetapi Pancasila hadir menjadi tulang punggung tegaknya NKRI dan keberagaman sampai sekarang ini. Semoga bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas dan menemukan kembali jati diri sebagai manusia Indonesia yang Pancasilais. Diasma Sandi Swandaru Staf Pusat Studi Pancasila UGM, Sedang Menyelesaikan S2 Hukum Kenegaraan UGM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com