Rifki: Tak Ada Firasat Apa Pun...

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti tidak bisa dipercaya, Jumat (1/10/2010) siang kemarin, dia masih kumpul bareng dengan Bachtiar Oktaviandi. Sekarang, ternyata rekannya itu sudah meninggal.

Demikian kata-kata diungkapkan oleh Rifki, teman dari Bahtiar Oktaviandi, salah satu korban meninggal akibat tabrakan maut KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2010) dini hari. Sebagai sesama pelaut lulusan sekolah pelayaran negeri di Semarang, Bachtiar dan Rifki memang akrab.

Setiap habis berlayar, tutur Rifki, Bachtiar sering menemuinya, baik di Tanjung Priok maupun di Pemalang, kediaman Rifki saat ini. Jumat kemarin, keduanya bahkan sempat bertemu di Jakarta.

"Enggak ada firasat apa-apa, setelah bertemu dia bilang sorenya mau ke Blora, naik kereta," kata Rifki singkat.

Ternyata pertemuan tersebut adalah pertemuan terakhir keduanya. Bachtiar menjadi salah satu korban kecelakaan maut kereta api tersebut.

Rifki pun tadinya tidak percaya kalau Bachtiar menjadi salah satu korban karena laporan dari lokasi kecelakaan simpang siur. Meski Rifki tahu bahwa temannya tersebut naik kereta api yang celaka tersebut, dia masih berharap Bachtiar tetap selamat.

”Saya terus menghubunginya, tetapi sama sekali tidak diangkat HP-nya,” ujar Rifki, yang saat ini tidak lagi berlayar.

Namun, kepastian meninggalnya Bachtiar tersebut akhirnya datang juga. Salah satu kerabat Rifki di RSUD Ashari, Pemalang, yang dimintai tolong untuk mencarikan korban, memastikan bahwa salah satu jenazah korban teridentifikasi itu adalah Bachtiar, sahabatnya. (Laporan Wartawan Tribunnews/Hendra Gunawan)