Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Kuras Harta Benda Petani

Kompas.com - 29/09/2010, 19:07 WIB

TABANAN, KOMPAS.com — Kawanan perampok bersenjata tajam berhasil memperdaya pasangan petani kopi, I Wayan Sutajaya (27) dan Ni Nyoman Wartini (25), dan menguras harta benda senilai Rp 12 juta di rumahnya, di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali.

"Kawanan perampok berjumlah tiga orang masuk ke rumah korban dan melakukan penyekapan, bahkan korban Wartini diikat agar tidak berteriak," kata Kapolres Tabanan AKBP AA Made Rai Sudana di Tabanan, Rabu (29/9/2010).

Dijelaskan Kapolres, aksi perampok terjadi sekitar pukul 05.00 Wita, saat sebagian warga di daerah berhawa dingin itu masih tertidur lelap, mereka langsung masuk ke rumah korban.

Sebelumnya, aksi kawanan perampok yang hingga kini masih buron itu juga menimpa seorang petani kopi di Desa Muduk Temu, Kecamatan Pupuan, yang hingga kini pelakunya masih buron.

Dari keterangan saksi korban mengatakan, para perampok mengenakan penutup wajah atau cadar dan bersejata tajam golok sehingga kedua korban tidak bisa berbuat banyak.

"Korban terpaksa memberikan semua harta bendanya, yang penting anak balitanya tidak dilukai," ujar Kapolres.

Adapun harta benda korban yang digondol pergi adalah beberapa perhiasan emas seberat 40 gram dan uang tunai sehingga total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 12 juta.

Atas kejadian itu, Kapolres menengarai, jika melihat modus dan pola aksi ketiganya, terdapat kemiripan dengan peristiwa yang terjadi sekira satu bulan silam yang menyasar seorang warga di Desa Munduk Temu.

"Ada kemiripan modus, pelaku masuk rumah menodongkan senjata tajam, mengikat korbannya lalu menguras seisi rumah korban. Kita menduga pelakunya orang yang sama," katanya.

Hanya saja, untuk mengungkap siapa pelakunya, Kapolres mengaku telah menerjunkan anggotanya untuk bergerak melakukan penyelidikan di lapangan, mengumpulkan bukti-bukti dan informasi terkait aksi perampokan tersebut.

Hingga kini polisi masih melakukan pengembangan kasus perampokan dengan memeriksa tiga orang saksi.

"Anggota saya masih di lapangan, saya belum dapat kemajuan kasusnya," imbuh Sudana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com