Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Balita Menderita Gizi Buruk

Kompas.com - 12/09/2010, 22:30 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Sekitar enam ribu dari sekitar 493.808 balita di Nusa Tenggara Timur sejak Januari hingga Juli 2010 didiagnosa menderita gizi buruk tanpa kelainan klinis dan saat ini sedang dalam proses penyembuhan dan pemilihan oleh para medis setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT dr Stef Bria Seran, MPH, di Kupang, Minggu (12/9/2010) mengatakan, total balita yang menderita gizi buruk tersebut diperoleh dari laporan pencapaian indikasi kinerja pembinaan gizi masyarakat 21 kabupaten/kota di NTT tahun 2010.

"Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa, enam ribu balita penderita gizi buruk ini merupakan akumulasi dari jumlah penderita sejak Januari hingga Juli 2010 dan tidak menutup kemungkinan jumlah ini masih bertambah pada bulan-bulan berikutnya," katanya.

Ia menyebut dari total tersebut pada bulan Januari 2010 sebanyak 96 balita atau sekitar 2,9 persen direkomendasikan untuk dirawat.

Pada bulan Februari jumlah yang dirawat di Puskesmas dan rumah sakit terdekat, meningkat menjadi 275 atau sekitar 7,3 balita, bulan Maret menigkat lagi menjadi 498 atau sektiar 12,5 persen balita dan pada bulan April sebanyak 438 atau 10,5 persen balita.

Dari 21 kabupaten/kota yang ada di NTT, Kabupaten Kupang mencatat balita penderita gizi buruk pada Januari 2010 mencapai 741 orang, diikuti Kabupaten Timor Tengah Selatan 466 balita, menyusul Kabupaten Sumba Barat Daya 419 orang, berikut Kabupaten Alor 341 balita lalu Kabupaten Manggarai Timur 306 balita dan Kabupaten Lembata 221 orang.

"Lima dari 21 kabupaten/kota ini cukup mendominasi jumlah terbanyak balita gizi buruk hingga Juli 2010. Jumlah ini membengkak karena jumlah balita yang dimili pun lebih banyak dibanding dengan jumlah balita di kabupaten/kota lain di NTT," katanya.

Ia mengatakan dari lima kabupaten yang mendominasi jumlah penderita gizi buruk, Kabupaten Kupang tertinggi dari segi kuantitatif selama Januari hingga Juli 2010.

Indikatornya dapat dilihat dari jumlah balita gizi buruk pada Januari 2010 sebanyak 741 orang, Februari meningkat 1.125 orang, Maret 1.422 orang, April 1.431 orang atau meningkat 50 persen jika dibandingkan dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan yang menduduki peringkat dua balita gizi buruk terbanyak dengan angka rata-rata 500 balita.

Untuk mengatasi hal ini selain dilakukan pengobatan dan pemulihan serta pemberian makan tambahan secara rutin melalui pos pelayanan terpadu dan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas serta rumah sakit yang tersedia, juga kampanye, sosialisasi dan penyuluhan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada balita sejak 0-6 bulan.

Sosialisasi ini cukup mendapat respons positif dari sejumlah kabupaten seperti Kabupaten Manggarai Timur yang dikategorikan dalam salah satu ari lima kabupaten yang memiliki penderita gizi buruk terbanyak.

"Kabupaten Manggarai Timur mencatat prosentase tertinggi selama lima bulan berturut-turut terhitung Januari hingga Mei 2010 soal pemberian Air Susu Ibu Eksklusif kepada balita usia 0-6 bulan," katanya.

Salah satu indikatornya adalah pada Januari 2010 mencatat dari 6.104 ibu menyusui, 1.970 atau 75 persen diantaranya aktif memberikan Air Susu Ibu Eksklusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com