Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Pilih Bus Mudik!

Kompas.com - 08/09/2010, 17:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pemudik yang akan menggunakan bus dianjurkan untuk lebih teliti dalam memilih bus. Sering kali ada awak bus yang berusaha memaksa-maksa calon penumpang untuk naik ke bus yang izin trayeknya tidak benar.

Hal ini seperti dialami Wasripah (24), warga Kelapa Gading yang ingin mudik ke Purwokerto. Ia bercerita kepada petugas polisi bahwa pada pukul 08.30 pagi, Jumat (8/9/2010), dia ditarik-tarik masuk ke bus Tri Kusuma jurusan Jakarta-Purwokerto di jalur bus lintas Sumatera. Wanita yang biasa dipanggil Ipah pun naik ke bus itu.

Beberapa saat kemudian, Ipah berubah pikiran. Dia memutuskan untuk keluar dari bus, tapi sempat dihalang-halangi oleh seorang kondektur bernama Tambunan.

Ketika ia berhasil turun, sang kenek menutup pintu bus dengan keras. Sayangnya, tangan kanan Ipah terjepit di pintu bus sehingga jari manisnya terluka. "Korban kini dirawat di RS UKI Cawang, Jakarta Timur," ujar Simarmata, Wakil Kepala Pos Pengamanan Terminal Pulogadung.

Mengetahui kejadian itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta Riza Hashim meminta Kepala Terminal Pulogadung Muhammad Nur untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap bus-bus pariwisata. Dari pemeriksaan itu, terjaring tiga bus yang tidak sesuai dengan atau tidak mendapatkan izin trayek. Ketiga bus itu berhasil masuk terminal pada dini hari tadi pukul 03.00.

Salah satunya bus yang sempat dinaiki Ipah. Bus Tri Kusuma ini ternyata tadinya merupakan bus pariwisata Tugu Muda. Setelah polisi memeriksa STNK-nya, bus itu sebenarnya milik PO Safari.

"Bus tersebut kemudian kami kandangkan dan harus menjalani proses pemeriksaan lanjutan di Polres Jakarta Timur. Sanksinya, bisa dicabut izin trayeknya apabila izinnya bermasalah. Pemilik kendaraan juga bisa dipidanakan karena pemalsuan identitas," ungkap Riza.

Riza mengatakan, keberadaan bus-bus pariwisata yang tidak berizin trayek cukup meresahkan. Pasalnya, mereka akan mengganggu pendapatan bus reguler. "Apalagi, belakangan ini bus-bus reguler susah mencari penumpang," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com