Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni: Puncak Mudik Laut H-3

Kompas.com - 31/08/2010, 22:30 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia meyakini puncak arus mudik dengan transportasi laut terjadi pada H-3 Lebaran. "Untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik saat itu, kami melakukan rapat koordinasi dengan jajaran Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sementara itu, lonjakan penumpang bisa terjadi mengingat adanya beberapa pola perjalanan seperti jadwal mudik pekerja pabrik yang beda dengan pegawai negeri sipil," kata General Manager PT Pelni Tanjung Perak, Kapten Daniel E. Bangonan, di Surabaya, Selasa (31/8/2010).

Menurut Daniel, pada Lebaran 2010 tidak akan menerapkan kenaikan tarif menyusul langkah bisnisnya memberikan pelayanan profesional bagi pasar transportasi laut. "Walau estimasi penumpang angkutan Lebaran 2010 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan kondisi normal dan memakai tarif batas atas, kami justru menerapkan tarif normal," kata pria mantan Sekretaris Perusahaan PT Pelni tersebut.

Pada Lebaran 2010, ia optimistis keterisian kapal penumpangnya meningkat dua kali lipat dibandingkan kondisi normal yang mencapai 60 persen. Untuk memenuhi permintaan pasar perseronya akan mengoperasionalkan sekitar 26 unit armada.

"Seluruh unit kapal tersebut telah melalui proses dok yakni jauh sebelum hari H Lebaran mengingat beberapa unit di antaranya merupakan kapal yang diproduksi sekitar tahun 1983. Upaya ini sekaligus mengantisipasi segala kejadian negatif yang menimpa penumpang Lebaran 2010," katanya.

Mengenai kesiapan dok, Daniel mengaku, rutin melakukannya setiap satu tahun sekali karena faktor tersebut menjadi syarat wajib berlayarnya kapal. Apalagi, semua kapal yang berangkat dari pelabuhan manapun harus memiliki surat izin berlayar mengingat banyaknya jiwa orang yang diangkut. "Pengerjaan dok juga menjadi syarat standarisasi kapal untuk memperoleh sertifikasi. Di sisi lain, dok kapal kargo dapat dilakukan tiap dua tahun hingga tiga tahun sekali," katanya.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com