Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan CBM, Butuh Insentif Khusus

Kompas.com - 12/08/2010, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PLN meminta pemerintah mendukung terus pengembangan Coal Bed Methane (CBM) dengan memberikan insentif dalam proses perkembangannya. Insentif ini dinilai perlu karena pengembangan CBM tergolong baru di Indonesia.

Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji mengatakan pemerintah perlu memberikan insentif dalam soal harga. "Kalau (penetapan harga) gas konvensional kan ada bagian negara, ada produsen. Dijual dengan harga yang sama. Untuk CBM, kita harap ada treatment berbeda. Jangan sampai initial production ini di-charge dengan harga yang sama dengan gas konvensional. Enggak jalan nanti (pengembangannya). Kita ingin initial production-nya di-cost plus margin saja," tuturnya di kantor pusat PLN, Kamis (12/8/2010).

Inisiatif lain yang juga diperlukan dalam pengembangan CBM adalah regulasi yang ramah mengenai proses pembelian gas atau listrik yang berasal dari CBM. Pamudji meminta regulasinya dibuat selentur mungkin. Hal ini berguna agar proses pembelian bisa sangat cepat dilakukan.

Sementara itu, untuk tahap awal kerja sama dengan Sugico MOK Energy dan Exxon Mobil, investasi gas engine yang harus dikeluarkan PLN mencapai 1000 dollar AS  per kilowatt. Kapasitasnya mencapai 250 MMSCFD atau setara dengan 8 megawatt listrik.

Namun Pamudji mengatakan, pemanfaatan CBM belum akan dilakukan secara masif. Diperkirakan, perberdayaan maksimal baru akan dilaksanakan pada tahun 2016.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com