Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Hotel Berbintang di Kalteng Keluhkan Listrik Padam

Kompas.com - 04/08/2010, 08:08 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com  - Ketua Komisi III DPRD Kota Palangkaraya Elsanto Harinatalno yang membidangi masalah sosial, pendidikan, dan pariwisata menyatakan banyak pengusaha hotel berbintang di Palangkaraya yang mengeluhkan masalah listrik yang sering padam.

"Kami beberapa waktu lalu melaksanakan rapat kerja dengan Dinas Pariwisata Palangkaraya beserta beberapa pengusaha hotel, hasilnya investor yang bergerak pada bidang jasa penginapan tersebut semuanya mengeluhkan masalah seringnya listrik padam," kata Elsanto, di Palangkaraya, Selasa.

Menurut Elsanto, berdasarkan keluhan yang disampaikan para pengusaha hotel harus mengeluarkan biaya ekstra untuk beroperasional, karena harus menggunakan mesin pembangkit dengan bahan bakar solar.

Ia mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan setiap hotel untuk beroperasional dengan menggunakan mesin pembangkit selama satu bulan terpaksa meningkat tiga kali lipat dibandingkan apabila listrik dalam keadaan normal.

"Kami yakin dengan pihak PLN bahwa dalam waktu dekat semua masalah tersebut akan segera teratasi, karena seperti diketahui pemadaman listrik itu sudah merupakan masalah nasional yang harus secepatnya diselesaikan," ungkap Elsanto.

Sementara itu, senada dengan Elsanto, Anggota Komisi III yang lain Muhamad Faisal menambahkan, meskipun hotel-hotel itu harus menggunakan mesin pembangkit dalam beroperasi namun semuanya masih bisa tetap berjalan dengan lancar.

"Sudah menjadi risiko investor hotel apabila tetap ingin membuka usahanya di Palangkaraya, padahal sudah jelas PLN di kota setempat kekurangan daya," kata Faisal.

Faisal juga tetap mengharapkan, agar PLN bisa segera menyelesaikan masalah tersebut agar kemajuan usaha hotel di Palangkaraya bisa meningkat dan menambah minat investor untuk menanamkan modalnya di kota itu.

"Apabila banyak investor yang menanamkan modalnya di Palangkaraya, hal itu juga akan menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pendapatan asli daerah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com