Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Angkot Tidak Tergarap

Kompas.com - 29/07/2010, 18:48 WIB

Malang, Kompas - Selama 20 tahun rute angkutan kota di Kota Malang tidak pernah berubah. Hal ini dinilai menjadi salah satu penyebab keruwetan lalu lintas jalan raya di Kota Malang.

"Harus diakui selama 20 tahun belum ada perubahan rute angkutan kota (angkot) di Kota Malang. Padahal, perkembangan penduduk dan wilayah di Kota Malang terus terjadi. Ini menjadi salah satu penyumbang keruwetan dan kemacetan transportasi di Kota Malang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Muhammad Yusuf, Rabu (28/7) di Malang.

Jalur angkot AG (Arjosari-Gadang), misalnya, selama sekitar 20 tahun tidak pernah berubah. Padahal, angkot di rute ini terus bertambah. Kini terdapat sekitar 300-400 angkot jalur AG yang melalui rute Arjosari-Ahmad Yani-Basuki Rahmad-alun-alun-Terminal Gadang.

"Satu jalur yang sama diperebutkan ratusan angkot. Ini jelas membuat sopir angkot bekerja keras bersaing dengan sopir-sopir lainnya untuk mendapat uang. Hal ini kadang menyebabkan layanan kepada masyarakat tidak baik dan memicu kemacetan, misalnya saat angkot menunggu penumpang di terminal-terminal bayangan," tutur Yusuf.

Kondisi itu, menurut Yusuf, terjadi di 25 jalur angkot di Kota Malang. Akibatnya, perebutan penumpang begitu sengit. Sementara di sisi lain, banyak jalur masih kosong dan belum terlayani angkot. "Rute dari Jalan Sulfat menuju terminal baru Hamid Rusdi belum dilayani angkot. Ini jelas kondisi tidak berimbang. Di satu sisi angkot berjubel, tetapi di sisi lain banyak jalur belum dilayani angkot," ujar Yusuf.

Kondisi tersebut membuat Dinas Perhubungan Kota Malang berusaha membenahi sistem transportasi perkotaan di Kota Malang. Mereka tengah mengkaji upaya perombakan jalur/rute angkutan tersebut dengan tujuan menyeimbangkan jumlah angkot dan kebutuhan penumpang.

"Kalau penumpang terlayani dengan baik, sangat mungkin kemacetan di Kota Malang bisa teratasi. Dengan terlayaninya kebutuhan angkutan, orang bisa mengurangi ketergantungan mereka pada kendaraan pribadi," kata Yusuf.

Perubahan rute angkot ini juga dilakukan seiring dengan berpindahnya terminal dari Terminal Gadang ke Terminal Hamid Rusdi, Tlogowaru.

Penataan angkot di Kota Malang, menurut anggota DPRD Kota Malang Pujianto, dirasakan perlu. Bahkan, penataan angkot ini seharusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum pemindahan terminal ke Terminal Hamid Rusdi. "Diharapkan penataan angkutan ini bisa sedikit mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Malang," ujarnya. (DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com