Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Tembus Rp 40 Ribu

Kompas.com - 28/06/2010, 18:41 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga beragam barang kebutuhan pokok seperti bumbu, sayur, beras, hingga daging ayam terus merangkak naik. Lonjakan harga paling tinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang bisa menembus harga Rp 45.000 di tingkat konsumen.

Pembeli maupun penjual di pasar tradisional di DIY mengeluh dan mengaku kewalahan menyiasati kenaikan harga yang tidak terprediksi . Biasanya, harga beragam kebutuhan pokok baru naik jelang Lebaran.

Pemerintah Provinsi DIY, menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi DIY Astungkoro, akan terus memantau agar pasokan beragam barang kebutuhan pokok tidak menghilang dari pasaran. " Sejauh ini masih aman dan belum ada yang hilang dari pasaran," kata Astungkoro, Senin (28/6/2010).

Di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan, Kota Yogyakarta, harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 35 ribu. Pedagang sayur eceran seperti Siti memilih tidak berjualan cabai rawit merah karena harga di tingkat konsumen bisa naik Rp 45 ribu.

Harga cabai rawit hijau naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 16 ribu per kilogram. Cabai keriting hijau, dan cabai merah keriting juga naik sekitar Rp 2.000 per kilogram. Jenis bumbu lain seperti bawang putih dan bawang merah ikut naik. Harga bawang putih melambung menjadi Rp 25 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 15.000 per kilogram.

Kenaikan harga tersebut sudah mulai terjadi sejak satu pekan terakhir. Pedagang ayam potong Halimah mengaku pusing karena daging ayam potong pun telah naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

Beberapa jenis sayur lain seperti wortel, buncis , dan sawi hijau cenderung masih stabil. Barang kebutuhan pokok seperti gula pasir dan beras terus naik. Beras jenis menthik wangi, misalnya, naik dari Rp 6.900 per kilogram menjadi Rp 7.500. Harga gula merah naik Rp 1.000 per kilogram.

Menurut Astungkoro, kenaikan harga yang terjadi pada beraga m komoditas pangan tersebut terjadi karena beragam faktor. Setiap tahun, harga memang cenderung naik di bulan Juni karena merupakan masa libur kenaikan kelas. Kenaikan harga kali ini diduga juga dipicu rencana kenaikan tarif dasar listrik maupun bahan bakar minyak.

Sebagai langkah antisipasi terus melonjaknya harga, Astungkoro mengaku sudah berkoordinasi dengan para distributor pangan agar harga tidak naik di atas 10 persen.

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com