Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca 'Kompas' sejak Pertama Terbit

Kompas.com - 28/06/2010, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comKompas bagi kolumnis Fajar Asmara Siahaan merupakan koran berkelas. Tulisan yang muncul pun mendalam, cenderung investigatif, dan aktual. Oleh karena itulah, dia setia membaca Kompas sejak tahun pertama koran itu terbit.

Dia membaca Kompas sejak tahun 1965 ketika jumlah halaman masih empat dan tulisannya masih buram. Saat itu, dia belum berlangganan, tetapi membelinya secara eceran dari kios. Selain Kompas, ia membaca sejumlah media dengan tujuan memperluas pengetahuan. Pengetahuan yang luas dibutuhkan karena saat itu dia menjadi aktivis Partai Nasional Indonesia dan masih menjadi mahasiswa di Universitas Nasional, Jakarta.

Pada tahun 1970-an, dia pindah ke Medan dan baru tahun 1980-an, Fajar berlangganan Kompas. Saat itu dia juga berlangganan dan membeli koran lainnya. Banyaknya koran yang dibaca itu untuk memperkaya referensi sekaligus membaca situasi politik saat itu.

Dia memutuskan berlangganan Kompas karena isinya mencerahkan. Setelah membaca koran, artikel yang menarik, terutama tentang politik dan ekonomi, dia menggunting dan mengkliping hari itu juga. Kebiasaan itu berlangsung sampai sekarang. ”Kekuatan Kompas yang membuat saya tertarik adalah karena tidak beropini. Opini diserahkan kepada pembaca melalui kolom khusus,” kata Fajar di Medan.

Penulis opini di Kompas pun bukan sembarang orang. Dia tertarik dengan tulisan dua penulis opini di Kompas, yakni YB Mangunwijaya dan MAW Brouwer. Menurut Fajar, tulisan kedua orang itu sangat bermutu.

Setelah tak lagi menjadi eksportir. Fajar kemudian lebih banyak menulis dan berbicara di seminar dan pertemuan. Dia menggeluti dunia tulis-menulis sambil terus mempertahankan kebiasaannya membaca. Dari kebiasaan membaca itu dia tertarik untuk menulis. Saat ini telah banyak buku bertema ekonomi dan politik telah ditulis. Dia juga menjadi penulis tetap di sebuah harian lokal ternama di Sumut. ”Kompas membantu saya dalam mencari ide tulisan,” katanya.

Bagi Fajar, kebiasaannya membaca, terutama membaca Kompas, tidak pernah secara khusus diajarkan kepada ketiga anaknya. ”Mungkin karena sering melihat saya membaca, akhirnya ketiga anak saya ikut rajin membaca dan berlangganan Kompas,” ujarnya.

Fajar menceritakan, sejak duduk di bangku sekolah dasar, kebiasaan membacanya terbilang tinggi dibandingkan dengan teman-temannya. Dia kerap berada di warung kopi untuk membaca koran yang biasanya dibaca pembeli. Dia juga meminta salah satu teman sekelasnya untuk membawa koran milik ayahnya ke sekolah. Kebetulan, ayah dari teman Fajar itu seorang kepala sekolah. Hal yang sama juga dia perlakukan kepada temannya yang ayahnya seorang asisten kebun dan berlangganan koran Mimbar Umum. ”Jadi, koran kemarin saya baca hari ini,” ujarnya. (MHF/MAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com