Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat 'Pedas' ala Rumah Makan Padang

Kompas.com - 28/06/2010, 14:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa yang paling pusing tujuh keliling dengan kenaikan harga cabai dan berbagai bumbu lainnya? Salah satunya adalah pemilik rumah makan Padang. Ya, masakan Padang memang tak maknyus jika tak pedas.

Hal itu diakui Rosmaini, salah satu pemilik rumah makan Padang di kawasan Palmerah Barat, Jakarta. Rosmaini menuturkan, ia akhirnya memilih untuk mengurangi pemakaian cabai. Sebab, menaikkan harga makanan yang dijual tak mungkin dilakukan. "Kalau dinaikkan harganya, kasian juga yang makan. Bisa-bisa enggak ada yang makan di sini," kata Rosmaini, Senin (28/6/2010).

Biasanya, dalam satu hari, ia menggunakan 2 kilogram cabai hijau yang saat ini mencapai Rp 25.000 per kilogram. "Gila aja, kalau 50.000 cuma buat cabai hijau, belum yang lainnya. Jadinya, saya pakai 1 kilo. Cabai giling biasanya 1,5 kg sehari. Sekarang 1,5 kg untuk 2 hari, banyakin tomatnya. Kalo enggak ngirit, enggak ada untungnya," kisah wanita yang sudah membuka rumah makan Padang selama 30 tahun ini.

Lonjakan harga dirasakannya merangkak naik dalam sebulan terakhir. "Rasanya nyari untung 200 perak aja susah banget," keluhnya.

Omzet penjualannya pun menurun drastis. Setidaknya, dalam satu bulan ini Rosmaini mengalami penurunan pemasukan hingga Rp 3 juta. Pasalnya, modal untuk belanja bahan bertambah, sedangkan harga jual makanan tak dinaikkan. "Biasa beli cabai enggak sampe 40 ribu, sekarang bisa 100 ribu," ujarnya.

Keluhan dari pembeli pun datang. Sejumlah pembeli mengeluhkan makanan tak sepedas biasanya. Akhirnya, Rosmaini harus terbuka kepada pelanggannya mengenai harga-harga yang melambung tinggi. "Habis, rawit juga mahal, sama mahalnya sama cabai merah. Saya juga jadi membatasi, kalau pembeli minta cabai banyak, enggak saya kasih. Saya berharap, pemerintah bagaimana caranya-lah supaya harga enggak tinggi-tinggi. Kasian masyarakat kecil," harap Rosmaini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com