Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Tinggi, Pedagang Pun Pusing

Kompas.com - 28/06/2010, 12:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Melonjaknya harga-harga bahan makanan, sayur mayur dan aneka bumbu seperti cabai dan bawang tak hanya membuat pembeli resah, para pedagang pun ikutan pusing.

Rum, salah satu pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Selatan mengatakan, ia tak berani menyetok barang dalam jumlah besar. Alasannya, karena keterbatasan modal dan perputaran barang yang lambat.

"Orang beli kan jadi enggak bisa banyak-banyak. Beli cabe enggak bisa sekarang 2.000, minimal harus satu ons, 4.000 perak. Perputaran barang jadi lambat," kata Rum, saat dijumpai Kompas.com, Senin (28/6/2010).

Biasanya, dalam sehari Rum berani menyimpan stok 10 kilogram cabai. Sekarang, jumlah itu distoknya untuk dua hari. Ia pun harus menyiasati tingginya harga rawit merah yang mencapai Rp40.000 per kilogram, dari harga normal di kisaran Rp15.000. "Dioplos dengan rawit putih. Kalau enggak dioplos, enggak bisa jual 40.000. Yang merah asli, saya berani kalau 43.000 sekilo, tapi nanti enggak ada yang beli," keluh Rum.

Tak hanya cabai, harga bahan makanan lain seperti bawang dan juga sejumlah sayuran memang melonjak tinggi. Menurut Rum, faktor penyebabnya adalah hujan yang masih terus mengguyur. "Tanaman banyak mati, pengiriman sayur kurang," katanya.

Ia berharap, lonjakan harga-harga akan kembali stabil mendekati puasa dan lebaran. "Kasihan orang kecil. Saya juga malu sama pembeli, kalau harganya enggak masuk akal," kata dia. Naiknya harga-harga juga mengakibatkan para pedagang harus menyiapkan modal hingga dua kali lipat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com