Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi di Pulau Penghasil Aspal

Kompas.com - 17/06/2010, 05:14 WIB

Perekonomian tersendat

Poros jalan rusak itu merupakan jalur vital karena menghubungkan Pasarwajo, ibu kota Kabupaten Buton, dengan Kota Bau-Bau sebagai kota pelabuhan. Akibatnya, aktivitas perekonomian warga tersendat.

La Amu (34), sopir angkot jurusan Bau-Bau-Pasarwajo, mengatakan, trayek yang ditempuhnya berjarak 48 km. Jika kondisi jalan bagus, jarak itu dapat ditempuh selama satu jam. Namun, La Amu harus menempuh trayeknya selama dua jam.

La Amu harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 500.000 per bulan untuk perawatan angkotnya. Onderdil yang seharusnya berfungsi selama enam bulan hanya dapat digunakan selama dua minggu. Untuk mengurangi kerugian, La Amu berangkat ke Pasarwajo dan kembali ke Bau-Bau tiga atau empat hari kemudian.

Ami (28), pedagang sayur di Pasarwajo, harus berbelanja di Pasar Karya Nugraha, Bau-Bau, karena sayuran tidak tersedia di daerahnya. Dalam satu bulan Ami berbelanja empat kali. Ongkos satu kali perjalanan ke Bau-Bau Rp 50.000 lebih.

Barang belanjaan Ami dijual relatif mahal di Pasarwajo. Misalnya, tomat yang dibeli Rp 14.000 per kilogram dijual di Pasarwajo Rp 18.000 per kilogram.

Wali Kota Bau-Bau MZ Amirul Tamim prihatin dengan kondisi itu. Sejak tahun 2003, Amirul berinisiatif memperbaiki jalan nasional dengan dana APBD meski jalan itu merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.

Menurut Amirul, sudah ada 30 km jalan nasional yang diperbaiki. Sisanya diperbaiki dengan dana APBN. ”Memang masih ada yang rusak. Tidak mungkin kami memperbaiki semuanya,” kata Amirul.

Apa pun status jalan itu, warga seperti La Amu dan Ami hanya menginginkan jalan tersebut segera diperbaiki. ”Kami disuruh bayar pajak tepat waktu. Kapan pemerintah bisa membangun tepat waktu?” kata La Amu. (Herpin Dewanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com