Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Perkosa Putrinya Selama 12 Tahun

Kompas.com - 11/06/2010, 09:49 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Seorang pria di sebuah desa nelayan terpencil memenjarakan putri kandungnya selama 12 tahun. Selama itu pula dia memerkosanya berulang kali hingga mereka mempunyai tujuh anak. Demikian keterangan kepolisian, Rabu (9/6).

Pria berusia 54 tahun itu adalah seorang pekerja di pertanian. Dia juga dituduh menyiksa secara seksual seorang bocah perempuan, yang justru anak dari putrinya yang dia gagahi itu.

Polisi menangkap Jose Agostinho Pereira, pria itu. Polisi menuduhnya memenjarakan Sandra Maria Monteiro, putrinya itu, di sebuah pondok dengan dua kamar beratap rumbia. Lokasinya dekat dengan sebuah desa nelayan di Negara Bagian Maranhao, Brasil timur laut.

Siksaan seksual pada anak perempuannya itu berlangsung selama 12 tahun, atau ketika Sandra berusia 16 tahun. Dari ”siksaan” itu ada tujuh anak dengan usia mulai dari 2 bulan sampai 12 tahun, sebagaimana diberitakan harian O Globo.

Sandra Maria Monteiro, kini berusia 28 tahun, tidak bisa membaca dan menulis. Dia juga tidak pernah keluar dari pulau kecil itu. Dia tinggal bersama ayahnya di Povoado de Experimento, Pinheiro, Maranhao, sekitar 2.250 km di sebelah utara Rio de Janeiro.

Di Pinheiro, sudah banyak orang mengetahui kisah keluarga Pereira. Akan tetapi, tak seorang pun yang mau ikut campur dalam kehidupan pria itu. Dia mulai menyiksa putrinya secara seksual sejak istrinya hengkang dari rumah. ”Masyarakat tahu dan marah, tetapi tak seorang pun mau ikut campur,” kata anggota DPR dari Pinheiro, Laura Amelia Barbosa.

Pendapat masyarakat mulai berubah dengan adanya kampanye terus-menerus yang menentang pedofilia dan kekerasan seksual. Bulan Mei lalu di Pinheiro berlangsung demonstrasi memprotes eksploitasi seksual terhadap anak-anak dan remaja. Sejak itu masyarakat memutuskan untuk bicara, dan pihak berwenang bertindak.

Pada hari Selasa lalu, polisi dan pihak berwenang lainnya mendatangi pulau kecil di mana Pereira tinggal. Pulau itu hanya bisa didatangi dengan kano.

Memprihatinkan Kondisi anak-anak yang berada di pondok terpencil itu mengejutkan polisi yang datang untuk menangkap Pereira. Dari tujuh anak itu, enam anak ada di pondok. Anak bungsu, bayi perempuan berusia sekitar 2 bulan, telah diberikan kepada sebuah keluarga. Sandra tidak tahu siapa keluarga itu, tetapi mengatakan, ”Mereka orang baik-baik.”

Seorang polisi yang membantu penangkapan itu, Inspektur Polisi Jair Lima de Paiva, mengatakan, Pereira menahan dan mengisolasi putri dan anak-anak itu. Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan rumah. Tak seorang pun bisa membaca dan mereka nyaris tak bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com