Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Prihatin Berita Video Porno Pesohor

Kompas.com - 09/06/2010, 09:03 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan prihatin atas merebaknya pemberitaan menyangkut peredaran video porno dengan pelaku mirip kalangan pesohor karena merusak mental generasi muda.

"Kami prihatin atas merebaknya pemberitaan peredaran video porno, termasuk melalui internet, dengan pelaku mirip artis Ariel-Luna Maya dan mirip Ariel-Cut Tari. Pemberitaan bertubi-tubi di berbagai media massa itu mendestruksi mental dan moral generasi muda," kata Ketua KPAI Hadi Supeno di Magelang, Rabu (8/6/2010).

Dia menyatakan pentingnya kalangan pesohor berhati-hati dalam bersikap dan bertindak karena mereka menjadi anutan penggemar masing-masing yang umumnya anak muda.

Sikap dan tindakan mereka, katanya, harus mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak secara saksama.

"Hendaknya para bintang olahraga dan bintang kesenian selalu berpikir bahwa apa pun yang mereka lakukan selalu menjadi sorotan publik," kata Hadi Supeno.

Dia mengharapkan kalangan media massa secara proporsional memberitakan hal-hal yang sensitif.

Media massa, katanya, mempunyai tanggung jawab besar dalam mengarahkan masa depan masyarakat.

"Pemuatan berita dalam rangka kontrol merupakan kewajiban media massa, tetapi kurang bijak bila yang dieksplorasi sisi pornografinya, hanya mempertimbangkan tiras surat kabar atau rating televisi," katanya.

Hadi Supeno mengharapkan ada tindakan tegas oleh penegak hukum atas kasus peredaran video porno itu.

"Baik Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, maupun Undang-Undang Pornografi agar digunakan secara optimal untuk menjerat baik para pelaku, industri, maupun pengedar pornografi," katanya.

Tanpa penegakan hukum yang kuat, katanya, kasus serupa akan terulang pada masa mendatang.

Hadi Supeno mengimbau seluruh keluarga agar tidak larut dalam arus media massa yang memberikan informasi tentang pornografi.

"Jangan larut dalam arus arahan media massa yang setiap menit menghunjamkan informasi tentang pornografi, tetapi keluarga harus kembali kepada khitah peran keluarga, banyak berkomunikasi dengan semua anggota keluarga, membicarakan isu-isu aktual tentang pengetahuan, kemasyarakatan, agama, dan hal-hal lain yang jauh lebih positif," kata Hadi Supeno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com