Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Raya Porong atau Korban Berjatuhan

Kompas.com - 26/04/2010, 15:49 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Kondisi Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, semakin mengkhawatirkan pengguna jalan dengan penurunan tanah hingga 60 sentimeter. Selain itu, juga banyak lubang dan semburan gas. Karena itu, penutupan Jalan Raya Porong mendesak dilakukan.

"Penutupan Jalan Raya Porong harus segera dilakukan. Jangan sampai menunggu ada korban berjatuhan," kata Wakil Ketua Fraksi D DPRD Jatim Mahdi di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Senin (26/4/2010).

Senada dengan Mahdi, anggota Komisi D DPRD Jatim, Jalaluddin Alham, berpendapat, apabila Jalan Raya Porong ditutup maka lalu lintas dari Surabaya ke Malang harus dialihkan melalui jalan alternatif.

Selama ini, jalur alternatif yang tersedia melalaui Kali Tengah, Sidoarjo. Sedangkan jalur kendaraan dari arah Malang ke Surabaya dipindahkan lewat jalan alternatif melewati industri tas dan koper di Tanggulangin, Sidoarjo.

"Karena jalur alternatif sempit, maka lalu lintas harus satu arah. Kendaraan dari arah Surabaya-Malang diarahkan satu arah, begitu juga kendaraan dari arah Malang ke Surabaya juga satu arah sehingga alur kendaraan lebih lancar," papar Jalaluddin, yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo.

Konsekuensi pengalihan itu, kualitas jalan alternatif juga mendesak dilakukan. Dengan demikian, kendaraan dan truk trailer berukuran besar bisa melintas. Jalaluddin menambahkan, selama ini proses pembebasan lahan untuk pembangunan relokasi jalan arteri Porong lambat.

Padahal, proses pembebasan tanah sudah mencapai 76 persen. "Konsinyasi harus segera dilakukan. Pembebasan lahan sudah mencapai 76 persen, artinya syarat konsinyasi sudah terpenuhi, tapi mengapa tak dipercepat? Dulu pembebasan tanah untuk jalan akses Suramadu baru mencapai 55 persen, tapi konsinyasi lancar-lancar saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com