Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armond Maulana Terjun dari Papan Reklame

Kompas.com - 08/04/2010, 07:44 WIB

JEMBER, KOMPAS.com — Seseorang yang diduga pencuri mengakhiri hidupnya dengan terjun dari papan reklame setinggi 20 meter di Jalan Sultan Agung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (7/4/2010).

Saksi mata, Benny, mengatakan, seseorang yang bernama Armond Maulana (34) itu diduga mencuri karena aksinya diketahui karyawan pada salah satu toko elektronik di Jalan Sultan Agung, Jember.

“Armond langsung mengacungkan besi kepada sejumlah karyawan dan melarikan diri ke papan reklame yang berada di sekitar toko elektronik itu,” katanya, Rabu.

Ia menjelaskan, pemilik toko akhirnya melaporkan hal itu kepada aparat kepolisian karena curiga terhadap kedatangan Armond secara tiba-tiba di lantai tiga toko setempat.

“Melihat kedatangan polisi, Armond langsung naik ke papan reklame. Polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan supaya Armond turun dari papan reklame itu,” kata Benny.

Setelah tiga jam di atas papan reklame, Armond meloncat dengan membentangkan tangannya seperti hendak terbang sehingga tubuhnya terjatuh dalam posisi tengkurap dan akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Jenazah Armond dibawa ke instalasi kamar mayat Rumah Sakit Daerah dr Soebandi, Jember, untuk diotopsi.

Menurut Kepala Bagian Operasional Polres Jember Kompol Erick Hermawan, polisi dan tim SAR sudah membujuk korban untuk turun dari papan reklame, tetapi yang bersangkutan tidak menghiraukan.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan korban dari papan reklame dengan bujukan, tetapi Armond memilih jalan lain,” katanya.

Ia menjelaskan, polisi menemukan KTP, SIM C, dan NPWP dalam dompetnya serta uang tunai sebesar Rp 210.000, 42 dollar Australia, dan 100 dollar Amerika Serikat.

Alamat Armond yang tertulis di KTP, SIM, dan NPWP berbeda. Di KTP tertulis beralamat di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, sedangkan alamat di SIM tertulis Bekasi.

Alamat di NPWP juga berbeda, yakni Br Padang Sumbu Klod, Denpasar Barat, Bali, kendati dalam KTP dan SIM tertera Armond merupakan pemuda kelahiran Kabupaten Jember.

“Kami akan lacak dulu dan mencari keluarganya di Jember, apakah benar Armond adalah warga Jember atau bukan,” katanya.

Belakangan, informasi dari saksi mata tentang motif tindakan Armond terjun dari papan reklame ini dibantah oleh keluarga korban. Pada Senin (17/5/2010), keluarga Armond mendatangi reporter di Jember dan menepis kemungkinan Armond bunuh diri karena tepergok akan mencuri.

Armond Maulana diketahui bernama asli Tarmono dari Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember. Ia disebutkan mempunyai pekerjaan tetap, baik sewaktu merantau ke Jakarta maupun di Bali.

"Pacar saya bukan pencuri. Saya akui dia memang stres, tapi bukan pencuri," kata Titi Wisma, pacar Armond Maulana, Senin (17/5/2010) di Jember. Hal serupa diakui keponakan Armond, Agus Setyabudi. "Om saya itu sejak lulus dari SMA sudah mandiri, langsung bekerja ke Bali," ungkapnya.

Menurut Titi Wisma, Armond mempunyai tempat fitness di Jakarta yang cukup ternama. Beberapa artis Ibu Kota, kata Titi, menjadi klien Armond. "Dia cukup punya nama di Jakarta," ucapnya. Setahun terakhir sebelum meninggal, Armond pindah ke Bali dan bekerja di bidang aksesori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com