Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dibunuh Ayah Kandungnya dengan Linggis

Kompas.com - 07/04/2010, 10:12 WIB

BATANG, KOMPAS.com — Jengkel dan malu kepada masyarakat atas ulah anaknya membuat Sukisno (52) kalap. Dia pun tega membunuh anak kandungnya sendiri yang berprofesi sebagai polisi, yakni Briptu Candra Aris Setiawan yang berusia 26 tahun.

Tragedi memilukan ini terjadi di rumah Sukisno di Desa Sempu RT 03 RW 02, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (5/4/2010) malam. Briptu Candra selama ini bertugas di Polresta Pekalongan.

Selepas hujan pada Senin malam itu, Candra pulang ke rumah orangtuanya di Limpung setelah merampungkan tugas piket di Pekalongan. Karena basah kuyup dalam perjalanan, Candra tidur sangat pulas.

Saat itulah dia dihajar sang ayah dengan linggis. Kepala Briptu Candra remuk karena berkali-kali dipukul dengan linggis.

Kampung Sempu yang semula tenang dan hening berubah menjadi hiruk setelah anggota keluarga Sukisno berteriak-teriak histeris. Para tetangga berdatangan untuk menenangkan Sukisno yang kesetanan. Sebagian lagi menolong Candra. Namun, nyawa polisi muda ini tak dapat diselamatkan.

Penduduk lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Limpung, Batang. Malam itu juga laporan ini dilanjutkan ke Polresta Pekalongan, tempat Briptu Candra bertugas.

Kemarin siang jenazah Briptu Candra dimakamkan di kuburan setempat setelah diotopsi di Rumah Sakit Kalisari, Batang, oleh tim Dokkes Polda Jateng.

Kapolres Batang AKBP Drs H Ahmad Luthfi kemarin menjelaskan, ayah Briptu Candra tak kuat menanggung malu karena ulah anaknya itu. Sukisno sangat malu kepada para tetangga dan masyarakat luas karena Candra Aris Setiawan sering berbuat kasar.

Sudah berkali-kali Sukisno mengingatkan agar Candara tidak lagi berbuat kasar, termasuk kepada anggota keluarganya sendiri. Namun, Candra yang lulusan SMK di Purwokerto tahun 2003 itu tetap tak bisa berubah.

Dia juga sering mabuk-mabukan. Karena minuman itu pula, Candra kerap mengamuk dan membuat orang di sekitarnya ketakuan.

Kapolresta Pekalongan Aris Budiman yang menjadi atasan Candra mengatakan, Briptu Candra belakangan sering curhat kepada rekan-rekannya bahwa rumah tangganya berantakan. Sang istri pulang ke kampung halamannya di luar Jawa karena sering ditempeleng oleh Candra yang temperamental itu.

"Bagaimanapun, saya sangat kehilangan. Dia anak buah saya. Yang membuat saya terkejut dan tidak habis pikir, dia tewas karena dianiaya ayah kandungnya sendiri," ujar Aris Budiman di sela-sela pemakaman anak buahnya itu.

Beberapa rekannya di Polresta Pekalongan yang melayat mengemukakan, Candra pernah pula dilaporkan secara resmi ke Polresta Pekalongan karena berulah di luar dinas. Candra pernah mengamuk di sebuah kafe di Pekalongan.

"Akibat ulahnya itu, kami harus mendatangi ke kafe An untuk mengamankan dia. Kalau tidak, masyarakat akan bertindak sendiri," ujar seorang rekannya. (*/tig)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com