Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haposan Mengaku Hanya Terima Rp 800 Juta

Kompas.com - 06/04/2010, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Haposan Hutagalung membantah melakukan rekayasa perkara serta menerima aliran dana dari Gayus Halomoan Tambunan. Haposan mengaku hanya menerima uang bayaran sebesar Rp 800 juta sebagai pengacara dari Gayus untuk menangani perkara korupsi, pencucian uang, dan penggelapan yang menjerat Gayus.

"Kasus ini dia (Haposan) hanya menerima uang fee sebesar Rp 800 juta. Itu fee lawyer dari Gayus," ucap kuasa hukum Haposan, Otto Hasibuan, di Mabes Polri, Selasa (6/4/2010).

Otto membenarkan adanya pertemuan di Hotel S dan Hotel KC di Jakarta yang dihadiri kliennya. Namun, menurut dia, pertemuan di Hotel KC yang dihadiri dua penyidik Bareskrim Mabes Polri itu tidak membicarakan rekayasa perkara Gayus.

Kenapa pertemuan dengan penyidik dilakukan di luar kantor Bareskrim? "Itu dia yang jadi pertanyaan, polisi itu yang (harus) ditindaklanjuti," jawab dia.

Haposan, kata Otto, saat pemeriksaan membantah sebagai "sutradara" yang merekayasa. Haposan juga membantah telah membagi-bagikan uang ke sejumlah orang untuk merekayasa serta membuka pemblokiran rekening Gayus. "Sampai sekarang dia mengaku tidak memberikan apa-apa," ucap dia.

Dikatakan Otto, sebagai seorang kuasa hukum memang bertugas membuka rekening kliennya. Setelah dicairkan, dana Gayus dialirkan ke sejumlah orang? "Bukan dialirkan, hanya melepaskan sitanya. Itu kan memang bagian dari tugas lawyer," jawab Otto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

Nasional
Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Nasional
PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

Nasional
PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

Nasional
Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Nasional
Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Nasional
Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Nasional
Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com