Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelandangan 9 Tahun itu Sempat Didamprat karena Merokok

Kompas.com - 04/04/2010, 00:34 WIB

Dari tanda-tanda lahir, Khairiah yakin 100 persen itu anaknya. Apalagi, menurut warga desa, anak itu sangat mirip dengan almarhum suaminya. Namun untuk kepastian secara ilmiah, Khairiah bertekad mengumpulkan uang untuk biaya tes DNA.

Oleh: Zainal Arifin M Nur

KHAIRIAH (37), tak pernah menyangka jika pertemuannya dengan bocah gelandangan pada 25 Maret 2010 itu akan memberikan makna mendalam bagi kehidupannya. Padahal, dua hari lalu dia sempat mendamprat bocah berusia sekitar sembilan tahun itu karena terlihat merokok layaknya orang dewasa.

"Pada hari Kamis itu, entah kenapa tiba-tiba tangan kanan saya tergerak melambai ke bocah itu yang berada di seberang jalan. Sedangkan tangan kiri saya mengurut-urut dada karena kasihan melihat dia," ujar Khairiah saat dikunjungi di rumah orang tuanya, Desa Meunasah Raya Aree, Kecamatan Delima, Pidie, Jumat (2/4/2010).

Hari itu, rumah orang tua Khairiah dipenuhi warga setempat dan desa tetangga. Kedatangan warga ke rumah itu untuk memastikan kebenaran berita yang cukup menghebohkan. Seorang warga setempat menemukan anaknya yang hilang dalam musibah Tsunami, 24 Desember 2004 lalu.

Si bocah yang mengaku bernama Akbar, duduk bersila di hadapan warga yang memenuhi ruang tamu rumah tersebut. Sesekali ia tampak tersenyum saat menceritakan kisah hidupnya. Namun, di saat yang lain ia menangis sejadi-jadinya ketika ada yang menanyakan apakah ia ingin kembali ke Takengon.

Menurut pengakuan Akbar, selama ini ia tinggal dengan keluarganya di Pondok Sayur, Aceh Tengah. Ia mengaku anak ketiga dari lima saudara dan hidup bersama ayah dan ibu tirinya. "Menurut ayah, ibu kandung saya merantau ke Malaysia," ujarnya.

Sejak beberapa bulan lalu, kata Akbar, ia bersama kakak perempuannya lari dari rumahnya. Ia mengaku kerap dipukul oleh ayah atau ibu tirinya. Namun kemudian ia berpisah dengan kakaknya di Takengon. Apa yang ia lakukan selanjutnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com