Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biadab! Bocah Diperkosa hingga Bersimbah Darah

Kompas.com - 30/03/2010, 22:02 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — AS, bocah wanita berusia sembilan tahun yang masih duduk di bangku kelas tiga sebuah madrasah ibtidaiyah (setara sekolah dasar) di kawasan Monang Maning Denpasar, Bali, diduga diperkosa pria tak dikenal, Selasa (30/3/2010) pagi.

Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes) Denpasar Kombes Gede Alit Widana mengatakan, peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada pagi hari di sebuah rumah kosong.

Dari hasil pemeriksaan, korban hanya bisa menyebutkan bahwa tempat kejadiannya di sebuah rumah kosong, dan tidak tahu lokasinya secara jelas. "Sehubungan dengan itu, kami sekarang masih mencari tahu tentang lokasi persisnya," ujar Widana.

Peristiwa itu bermula ketika korban berangkat ke sekolah sekitar pukul 06.30 Wita dengan berjalan kaki. Jarak rumah korban dengan sekolahnya mencapai sekitar satu kilometer.

Namun, di tengah perjalanan, korban dihampiri seorang laki-laki yang mengendarai sepeda motor. Pria itu menawarkan jasa mengantar ke sekolah.

Kombes Widana menyebutkan, bukannya mengantar ke sekolah, laki-laki misterius itu justru mengajaknya ke arah Ubung, sekitar lima kilometer dari kawasan Monang Maning.

"Tiba di sebuah rumah kosong, korban diperkosa," kata Widana yang memperkirakan bahwa korban sempat dibonceng hinggga sampai ke daerah Ubung.

Seusai melampiaskan nafsu setannya, si pelaku kembali membonceng korban menuju kawasan Monang Maning.

Dikatakannya, pelaku menurunkan korban di dekat sebuah taman kanak-kanak yang tak jauh dari lokasi rumah korban.

"Dia sempat duduk agak lama di dekat TK. Cuma bengong aja, enggak ngomong apa-apa. Waktu itu saya kira dia mau jemput adiknya di TK," kata Didik, seorang pedagang asongan yang berjualan di dekat sekolah TK.

Peristiwa pemerkosaan itu baru diketahui setelah korban bangun dari tempat duduknya. Sejumlah warga dan orangtua siswa TK melihat korban bersimbah darah pada bagian paha dan kakinya.

Melihat itu, korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Wangaya Denpasar guna dimintakan perawatan dan visum dokter.

"Kami sedang melakukan penyelidikan atas kasus ini. Korban sudah bisa dimintai keterangan, dan kami sudah membuat sketsa wajah pelaku berdasarkan keterangan korban," ujar Widana.

Peristiwa pemerkosaan kali ini merupakan yang keempat kalinya di lokasi yang sama sejak awal 2010.

Kapoltabes menduga pelakunya sama dengan kasus yang muncul sebelumnya, yang juga menimpa bocah usia sekolah dasar, yang hingga kini belum tertangkap.

"Kami perkirakan pelakunya yang itu-itu juga," katanya menambahkan.

Kapoltabes mengaku kesulitan mengungkap kasus pemerkosaan yang sudah terjadi sebelumnya, antara lain, karena faktor tidak adanya saksi serta minimnya keterangan dari para korban.

"Namun, kami akan terus berusaha untuk bisa mengungkap karena kasus ini sudah semakin mengkhawatirkan," ujarnya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com