Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Parahyangan Anjlok, Seorang Penumpang Meninggal

Kompas.com - 26/03/2010, 15:07 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menurunkan tim investigasi terkait kasus anjloknya Kereta Api Parahyangan di Purwakarta, yang memakan korban seorang penumpang meninggal dunia.

"Pemeriksaan difokuskan pada sarana, prasarana dan SDM PTKA, tim kami diturunkan ke lapangan, hasilnya seminggu ke depan," kata Ketua Tim Perkeretaapian KNKT, Koensabdono di Bandung, Jumat (26/3/2010).

Koenbandono menyebutkan, lokasi KA Parahyangan anjlok di Purwakarta, yakni di Km 107 hingga Km 112 memang termasuk kawasan rawan anjlok. Bahkan, sebelum anjloknya KA Parahyangan, Kamis malam tadi, terjadi anjlok KA Barang di KM 112+4/5.

Rencananya, tim akan bekerja seminggu. Selain KNKT, PTKA juga menurunkan tim pemeriksa internal yang juga sudah diturunkan ke lokasi kejadian.

Koensabdono menyebutkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab anjloknya KA Parahyangan itu, meski dilokasi kejadian memang tengah dilakukan pengerjaan lintasan.

"Belum bisa dipastikan penyebabnya, yang jelas seorang penumpang meninggal dunia," katanya.

Kepala PTKA Daop II Bandung, Slamet Suseno Priyanto menyebutkan, kejadian anjlok KA Parahyangan dnegan 94 penumpang terjadi pukul 18.52 WIB dimana anjlok empat as para kereta kedua dari belakang di KM 111+1/2 antara Stasiun Ciganea - Sukatani.

Akiabatnya, lima perjalanan KA pada Kamis petang. Sementara itu empat KA pemberangkatan pagi yakni dua KA dari Bandung dan dua KA dari Jakarta. Turut serta dalam rangkaian KA yang anjlok itu kereta Pariwisata Toraja, namun kereta itu bisa melanjutkan perjalanan karena berada di depan kereta yang anjlok.

Sedangkan KA Harina Semarang - Bandung diputar menggunakan jalur selatan lewat Purwokerto - Kroya - Banjar - Bandung. Sama halnya KA Serayu juga di putar menggunakan jalur utama lewat kroya.

Namun, jalur Bandung - Jakarta sudah kembali normal pada pukul 08.00 WIB.

"Jalur sudah kembali normal, meski di KM 112 hanya satu jalur yang bisa dilintasi karena jalur yang satunya tidak bisa dilintasi karena masih dalam perbaikan," kata Slamet Soeseno.

Namun, menurut dia dugaan sementara penyebab kejadian itu adalah kondisi tanah yang labil di sekitar lokasi kejadian.

"Saat ini diberlakukan pengurangan kecepatan yakni lima kilometer perjam, PTKA juga mengerahkan juru periksa jalan (JPJ) khusus yang mengawasi selama 24 jam," katanya.

Korban yang meninggal dunian diidentifikasi Yudi Susanto (41) warga Kelurahan Mekarsari Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

"Korban saat kejadian kemungkinan berada di antara rangkaian, sehingga pas ada guncangan terjatuh," katanya.

Selain korban meninggal dunia, tiga penumpang lainnya mengalami luka tangan dan kaki yakni Muhammad Makmun (59), Muhamad Derry (24) dan Yanti (20). Ketiganya masih dirawat di RS Kebon Jati Bandung.

Bagi korban yang meninggal dunia, PTKA melalui PT Jasa Raharja akan memberikan santunan sebesar Rp25 juta. sedangkan yang luka-luka PTKA menanggung biaya pengobatan sepenuhnya.

Kepala Humas Daop II Bandung, Bambang Setya Prayitno menyebutkan, peristiwa anjlok KA yang memakan korban jiwa di wilayah Daop II Bandung ini merupakan yang pertama kalinya.

"Di luar peristiwa yang tertabrak KA di perlintasan sebidang dengan jalan raya, ini peristiwa pertama yang memakan korban jiwa," kata Bambang menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com