Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Filipina Bermain di Aceh

Kompas.com - 11/03/2010, 18:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikit demi sedikit jejak rekam kelompok teroris di Aceh terendus. Setelah sebelumnya diketahui mendapat pasokan dana dan senjata dari Dulmatin, kini Polri mengungkapkan identitas mereka yang "bermain" disana.

Mereka merupakan alumnus daerah konflik seperti di daerah Moro, Filipina dan pernah berlatih di Akademi Militer di Afganistan. "Mereka mantan-mantan sukarelawan dari Filipina. Mereka pernah dilatih militer seperti di Akademi Militer di Afganistan. Lalu ada yang di Filipina," jelas Kabareskrim Polri, Komjen pol Ito Sumardi, di silang Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (11/3/2010).

"Tapi setelah itu mereka tidak berbuat apa-apa sampai ada tujuan tertentu baru mereka (berbuat)," timpalnya. Dilanjutkannya, adapun mereka tidak mengenal kata "pelatih) dalam kelompok mereka. "Pelatih mereka itu ya mereka beramai-ramai. Berdasarkan pengalaman saja," katanya.

Beberapa dari mereka yang belum tertangkap, masih terus diburu hingga kini oleh Densus 88 Antiteror Polri. Dia enggan mengungkap jika beberapa nama yang diburu kini adalah Umar Patek dan Zulkarnaen.

Terkait banyaknya pihak yang menyayangkan penindakan yang dilakukan Densus kepada Dulmatin (dengan menembak mati) karena dengan begitu Polri tidak dapat mengorek informasi lain yang lebih dalam terkait kegiatan terorisme itu, Ito mengatakan hal itu tak dapat terelakkan. "Lah kalau dia menembak, masa mesti ditangkap. Kalau namanya tokoh-tokoh itu (teroris) dia maunya memang tidak ingin ditangkap hidup-hidup," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com