Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Dua Polisi yang Tewas di Aceh Minta Jadi Polisi

Kompas.com - 10/03/2010, 17:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengatakan, Polri akan memberikan perhatian kepada tiga keluarga anggota kepolisian yang tewas saat penggerebekan kelompok teroris di Aceh. Pihaknya akan memberikan bantuan dalam berbagai bentuk sebagai penghargaan atas jasa-jasa almarhum.

"Tadi pagi pukul 10.00 saya selaku Kapolri mengundang keluarga dari tiga anggota kami yang tewas. Kami berikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan," ucap Kapolri di Mabes Polri, Rabu (10/3/2010). 

Kapolri menjelaskan, ketiga polisi, yaitu Brigadir Boas Woasiri, Brigadir Dalman Syah, dan Brigadir Sri Hendarti Kesuma, tewas saat kontak senjata dengan kelompok teroris di pegunungan di Lamkabeu, Aceh Besar. Ketiganya diberikan anumerta atau kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. 

Untuk keluarga Boas, kata Kapolri, istri Boas meminta diberikan kesempatan bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Polri untuk dapat menghidupi anak yang dikandungnya serta anak pertama dia bernama Imanuel (4). "Saya putuskan untuk diberi kesempatan jadi PNS," ucap dia.

Sementara untuk keluarga Sri Hendarti dan Dalma, tambah Kapolri, mereka meminta agar adik dari kedua almarhum dapat diterima menjadi anggota polisi. "Nanti pada pendaftaran berikutnya kami beri kesempatan jadi anggota Polri dengan kelebihan dan kekurangan," jelas Kapolri.

Seperti diberitakan, selain tiga polisi tewas, beberapa anggota polisi terluka saat kontak senjata. Dari pihak teroris, polisi menewaskan tiga orang dan menangkap 14 orang di Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com