JAKARTA, KOMPAS.com — Selain memastikan jaringan teroris Aceh, pihak kepolisian juga diminta melacak dari mana kelompok tersebut memperoleh dana. Pengamat intelijen Wawan H Purwanto mengatakan, sumber pendanaan menjadi hal yang paling utama untuk dilacak. Dari sini, menurutnya, akan diketahui siapa yang menggerakkan kelompok tersebut.
"Hal yang harus juga menjadi perhatian, terutama dari mana mereka memperoleh dana, karena mereka tidak mungkin bergerak tanpa adanya pendanaan," kata Wawan kepada Kompas.com, Senin (8/3/2010) pagi.
Ia menyebutkan, penelusuran sumber aliran dana memang bukan hal yang mudah. Apakah kelompok Aceh ada kaitannya dengan basis teroris di Mindanao, Filipina Selatan, kemungkinan bisa diketahui melalui aliran dana. Di Mindanao, sejumlah tokoh terorisme seperti Umar Patek dan Dul Matin diduga berada di sana.
"Bisa saja transfer dilakukan dalam jumlah kecil-kecil, tapi terus-menerus. Malah kadang pemberian dana dilakukan hand by hand, semakin sulit lagi," katanya.
Selain soal dana, persoalan bagaimana kelompok teroris Aceh mendapatkan pasokan senjata juga dinilai penting untuk diketahui. Wawan melihat, sangat mungkin senjata didatangkan melalui penyelundupan dari luar Indonesia.
"Sangat mungkin dari wilayah garis pantai, tapi katanya sekarang sudah diblokir dari panglima armada. Mungkin juga memanfaatkan senjata sisa konflik," ujar Wawan. Dalam kontak senjata, sebanyak 3 aparat Brigade Mobil tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, dari kelompok teroris, dikabarkan hanya satu orang tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.