Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguburan Ciswanto alias Robot Gedek

Kompas.com - 03/02/2010, 10:32 WIB

KOMPAS.com - Terpidana mati kasus sodomi, Ciswanto alias Robot Gedek (39), Senin (26/3/2007) malam meninggal dunia  akibat serangan jantung, dan Selasa siangnya, jenazah dimakamkan di TPU Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, Selasa, jenazah Robot Gedek tiba di rumah duka, Desa Beji,  Kecamatan Tulis Senin (26/3/2007) sekitar pukul 21.00 WIB diantar mobil ambulans dengan mendapat pengawalan dua  orang dari petugas Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusa Kambangan, Cilacap.

"Jenazah Ciswanto, sebelum dimakamkan dishalatkan di Musala An-Nur, Desa Beji dan langsung dimakamkan di TPU,"  kata paman Robot Gedek, Darsiyanto.

Darsiyanto mengatakan, pihak keluarga korban menerima informasi meninggalnya Robot Gedek dari petugas LP Nusakambangan, Cilacap, Senin 26/3/2007) malam. "Dari informasi, keponakan saya dirawat di RSUD Cilacap Sabtu (24/3) dan kemudian ada kabar lagi telah meninggal dunia pada Senin," katanya.

Robot Gedek merupakan anak keempat dari lima bersaudara, sejak muda, dia melanglang buana ke Jakarta dan beberapa daerah lain. "Ciswanto sejak kecil mempunyai kelainan, sampai usia muda dia enggan bekerja dan selalu keluyuran dan pulang pagi," katanya.

Ia mengatakan, dia tidak pernah melakukan keonaran di tempat kelahirannya sehingga warga Desa Biji terkejut ketika ditangkap polisi dan dijatuhi hukuman mati karena kasus sodomi.

"Pihak keluarga sempat menengok ketika Robot Gedek di penjara LP Jakarta pada 1996 tetapi setelah di LP Nusakambangan belum pernah ke sana," katanya.

Terpidana mati, Robot Gedek, sekitar tahun 1994-1996 sempat mengemparkan warga Jakarta, karena melakukan sodomi terhadap puluhan anak. Perbuatannya yang dinilai tidak manusiawi ini membuat dia dijuluki Robot Gedek.

Pada tahun 1996, dia ditangkap dan disidang, oleh pengadilan setempat dijatuhi hukuman mati dan akhirnya dimasukkan ke LP Nusakambangan, Cilacap.(*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com