Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cilacap dan Banyumas Diterjang Angin

Kompas.com - 18/01/2010, 03:17 WIB

Cilacap, Kompas - Setidaknya 19 rumah roboh di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah, akibat diterjang angin kencang dan puting beliung pada Sabtu (16/1) dan Minggu sore.

Hari Sabtu, angin kencang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Cilacap. Sembilan rumah roboh, 58 rumah rusak berat, dan 244 rumah rusak ringan di Kecamatan Kawunganten dan Cilacap Utara. Seorang warga, Muhjadi (78), yang rumahnya roboh cedera di kepala.

Angin puting beliung muncul kembali pada Minggu sore. Lima rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan di Kecamatan Majenang dan Cipari.

Di Banyumas, angin puting beliung terjadi Minggu sore. Sebatang pohon asam di Jalan Raya Bayumas-Patikraja tumbang, menimpa dan menewaskan sepasang suami istri yang berboncengan dengan sepeda motor. Sebatang pohon pinisium juga tumbang di Jalan Raya Baturraden dan menimpa mobil Kijang Innova bernomor polisi L 2608 LJ. Namun, pengendara mobil selamat.

Sekitar 10 rumah roboh di Kecamatan Wangon, dan 5 rumah rusak berat di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Sebuah kandang berisi 2.500 ayam di Kecamatan Cilongok juga rusak.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Banyumas Kartiman mengatakan, pihaknya masih mendata kerusakan karena terjangan angin terjadi hampir merata di wilayah Banyumas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Dangir Mulyadi mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan makanan kepada para korban.

Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan, belakangan ini muncul angin tekanan rendah di sekitar selatan Pulau Jawa dengan kecepatan 16 knot atau 35 kilometer per jam. Angin tekanan rendah itu berpotensi menimbulkan angin puting beliung di Jawa bagian selatan.

Hujan deras menyebabkan arus Sungai Gintung di Kabupaten Purbalingga, menjadi deras. Hari Minggu, empat anak terseret arus sungai. Tiga anak, yaitu Riski (11), Rahmawati (8), dan Inayah (11), tewas. Sementara itu, satu anak, Lely (10), selamat. Empat anak yang ada hubungan saudara itu hendak ke rumah pamannya dengan menyeberangi sungai.

Tanggul ambrol

Tanggul Sungai Jerohan di Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang baru selesai dibangun pada Oktober 2009 ambrol.

Sejumlah warga mengatakan, tanggul sepanjang sekitar 10 meter dengan tinggi sekitar 3 meter itu ambrol pada Sabtu (16/1) tanpa sebab.

Sampai hari Minggu, tanggul belum diperbaiki. Selain itu, ada tiga titik di tanggul sepanjang sekitar 200 meter di dekatnya juga ambrol.

Warga khawatir dengan kondisi tanggul yang sangat rapuh. Apalagi, intensitas hujan terus meningkat. Jika debit air meningkat, tanggul bisa jebol dan air sungai membanjiri permukiman warga. (MDN/HAN/APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com