Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Aliran Sesat "Garap" Puluhan Cewek

Kompas.com - 15/01/2010, 09:30 WIB

Penangkapan Ahmad cukup mengagetkan warga sekitar. Pasalnya, selama ini gerak-gerik Ahmad tidak mencurigakan, termasuk dugaan penyebaran aliran sesat.  Warga pun tidak menyangka bahwa Ahmad menyebarkan aliran sesat.

"Kami enggak tahu apa-apa. Pak Ahmad itu orangnya biasa-biasa saja, tidak ada yang patut dicurigai. Tapi, memang kami belum pernah tahu dalam rumahnya," papar salah seorang tetangga, Dulhari (50).

Dulhari mengaku, di mata dia dan para tetangga, Ahmad berprofesi sebagai pebisnis. Tak heran jika kerap banyak tamu, baik dari Cirebon maupun luar kota. "Tapi, kami tidak tahu persis apa yang dilakukan Pak Ahmad bersama para tamu tersebut. Kami belum pernah masuk ke rumahnya sih, baru tadi saja saat ada polisi," kata Dulhari.

Dalam keseharian, tutur Dulhari, Ahmad belum pernah melakukan tindakan yang mengganggu warga sekitar. Malah, ia belum pernah sekali pun mengajak para tetangga untuk menjadi pengikutnya. "Orang shalat saja berbaur dengan warga. Dia orangnya terbuka dan baik. Baiknya, ya, sering menyumbang setiap kali ada kegiatan seperti acara 17-an (peringatan Hari Kemerdekaan RI),"  kata Dulhari.

Rumah tinggal Ahmad terletak persis di depan Lapangan Kamengkang. Rumah tersebut diberi gapura dan papar tinggi. Di halaman rumah terdapat sejumlah tanaman, termasuk pohon belimbing yang ditanam persis di dekat gapura.

Sebagai pencinta dan kolektor barang antik, rumah tinggal Ahmad memang didesain cukup unik. Bagian depan rumah dipasangi banyak lukisan dan patung-patung binatang dari tanah liat. Sementara di dalam rumahnya ada banyak guci, batu giok, dan lukisan. Di dalam rumah diisi sekitar tujuh orang, termasuk para pembantu dan saudara-saudara Imam Ahmad.

Penangkapan Imam Ahmad Tantowi ini cukup mengundang perhatian banyak orang. Selain para wartawan, tetangga juga seolah tidak mau ketinggalan, ingin menyaksikan. Bahkan setelah penangkapan, rumah tersebut masih menjadi pusat perhatian para tetangga. Terlihat tetangga, masih berkumpul di depan rumah. (Warta Kota/tribun Jabar/tat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com