MANILA, KOMPAS.com — Joseph Estrada kembali ke istana presiden Filipina untuk pertama kalinya, Selasa (12/1/2010), sejak digulingkan dalam sebuah kudeta tak berdarah tahun 2001.
Dia mengatakan, "nasib" akan kembali membawanya ke tempat itu dalam pemilu tahun ini. Bintang film berusia 71 tahun itu, yang terbukti bersalah, dipenjara dan kemudian meminta maaf atas tindakan korupsi pada tahun 2007, berada di sana untuk sebuah pertemuan dewan penasihat keamanan nasional.
Dewan itu dibentuk Presiden Gloria Arroyo dan beranggotakan para mantan presiden serta para penasihat keamanannya. Pertemuan itu, katanya, membahas persoalan keamanan terkait pelaksanaan pemilihan presiden pada 10 Mei mendatang.
Penggulingan Estrada dalam kudeta militer tidak berdarah pada Januari 2001 itu menyebabkan Wakil Presiden Arroyo naik dan menggantikan posisi Estrada. Ditanya peluangnya untuk menggantikan Arroyo, Estrada mengatakan, "Itu merupakan nasib."
Berdasarkan jajak pendapat independen, Estrada akan menghadapi kesulitan untuk bisa duduk kembali di kursi presiden. Ia harus bersaing dengan calon lain, yaitu Benigno Aquino dan Manny Villar. Estrada juga menghadapi kemungkinan diskualifikasi karena berdasarkan sebuah provisi dalam konstitusi Filipina, mantan presiden tidak dapat dipilih dua kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.