Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Filipina Bentrok, Lima Tewas

Kompas.com - 08/01/2010, 16:23 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pertempuran sengit pecah antara pemberontak Muslim dengan kelompok bersenjata yang diyakini terlibat dalam pembantaian 57 orang di Filipina selatan November lalu.

Mayor Jenderal Anthony Alcantara, komandan tentara Filipina di wilayah itu, Jumat, kepada Kantor Berita Reuters,  mengatakan, bayang-bayang anarki menghantaui Filipina selatan. Ia menambahkan, tentara segera bergegas ke daerah rawa di Provinsi Maguindanao untuk mencegah konlik dan kekacauan meluas di daerah kaya sumber alam di selatan Minadanao tersebut.

Lima orang dilaporkan tewas dan sejumlah orang lain terluka dalam sebuah pertempuran yang berlangsung selama empat jam, Kamis malam, antara para pemberontak Muslim dengan sisa-sisa milisi yang kontrol klan Ampatuan, tersangka dalam kasus pembantaian 57 orang pada 23 November tahun lalu. "Kami sedang bekerja erat dengan panel gencatan senjata Front Pembebasan Islam Moro (MILF) untuk mengakhiri kekerasan di daerah itu," kata Alcantara. Ia menyatakan, konflik baru itu mungkin saja mempengaruhi pembicaraan damai yang sedang berlangsung dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar negara itu.

"Kami tidak dapat membiarkan anarki dan kekacauan merajalela di sebagian negara ini," katanya. Ia mengatakan, para pemberontak dan kelompok bersenjata sedang mencoba mengusai provinsi itu setelah kejatuhan klan Ampatuan yang terkait dengan kasus pembantaian yang disorot dunia internasional.

Enam anggota klan Ampatuan baru-baru ini ditahan atas tuduhan pemberontakan hingga pembunuhan. Eid Kabalu, seorang jurubicara pemberontak kepada Reuters melalui telepon mengatakan, ratusan penduduk telah pergi dari kota Datu Saudi Ampatuan setelah lusinan rumah dibakar dalam pertempuran Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com