Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Listrik dari Batu Bara Tak Efisien

Kompas.com - 26/12/2009, 19:18 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Biaya pembangkitan listrik dari batu bara yang sebelumnya termasuk ekonomis kini dicemaskan tak lagi efisien. Harga batu bara yang melonjak membuat biaya pembangkitan listrik tak berbeda bila menggunakan daya dari PLN.

Plant Manager Energy and Power Division PT Panasia Indosyntec, Jozef Sandjaja di Bandung, Sabtu (26/12/2009), mengatakan, pihaknya mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbasiskan batu bara sejak tahun 2006.

Harga batu bara saat itu hanya Rp 250 kg. Setiap kg batu bara rata-rata dapat menghasilkan 1 kilowatt hour (kWh). Ketika itu, penggunaan listrik dari batu bara masih lebih murah dibandingkan PLN, dengan selisih Rp 150 per kWh.

Namun, harga batu bara terus merambat naik menjadi Rp 300 per kg mulai tahun 2008 dan melonjak hingga Rp 750 per kg saat ini. "Sekarang, tak ada bedanya biaya listrik dari batu bara dengan PLN. Meski pengeluarannya sudah tak sepadan kami tetap mengoperasikan PLTU," kata Jozef.

Saat ini, pemadaman listrik bergilir masih menjadi masalah yang dicemaskan pengusaha. Perusahaan dengan mesin-mesin besar seperti Panasia Group yang harus berproduksi secara kontinyu tak bisa terkena pemadaman bergilir karena akan menyebabkan kerugian besar.  

"Kami tak bisa melihatnya untuk manfaat secara sesaat tapi jangka panjang. Soalnya, kami mengutamakan kestabilan pasokan listrik," katanya.

Menurut Jozef, PLTU yang dibangun Panasia Group adalah pembangkit listrik ramah lingkungan dengan menggunakan electrostatic precipitator (ESP). "Alat itu berfungsi memisahkan dan menyaring partikel debu dan asap dari udara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com