Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Percakapan Antasari-Sigid (1)

Kompas.com - 17/12/2009, 11:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa Antasari Azhar, Kamis (17/12/2009) di PN Jakarta Selatan, saksi ahli IT dari Puslabfor Mabes Polri M Nuh, membacakan transkrip percakapan antara dua orang yang diduga Antasari dan Sigid Haryo Wibisono.

Percakapan ini berlangsung di kediaman Sigid, yang kini juga menjadi terdakwa kasus yang sama. Menurut M Nuh, transkrip percakapan ini merupakan versi resmi Puslabfor Mabes Polri.

Inilah petikan transkrip percakapannya:

Sigid: Ini kan perampokan, Mas.

Antasari:
Nah.

Sigid: Ini perampokan, Mas.

Antasari:
Berarti kan persoalan baru.

Sigid: Bukan, ini perampokan. Jadi (suara tidak jelas) barangnya diambil jam 2 semua. Diambil. Ini yang saya setting. Ini sudah dua minggu. Ini nanti dari TKI semua. Jadi yang main anak-anak ini untuk ngerampoknya. Tapi eksekutornya anak TKI. Anak TKI, begitu eksekusi, dia cabut. Dan itu sudah kita siapkan. Makanya, kita mau butuh (suara tidak jelas). Itu apa. Untuk olah TKP gitu, lho. Biar kalau untuk TKP ini misalnya harus dikorbankan, ya dikorbankan. Ditangkap itu. Yang cukup barang, bukan yang eksekusi.

Antasari: Berarti begini, Mas. Jangan ini buru-buru deal dengan mereka. Masalah jabatan jadi komoditas.

Sigid: Apanya?

Antasari: Jadi komoditas nanti. Tolong jelaskan, itu komoditas jabatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com