29 Hektar Ladang Ganja Ditemukan

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Satgas Narkoba Provinsi Aceh berhasil menemukan ladang ganja seluas 29 hektar di sejumlah kabupaten saat melakukan operasi selama 10 hari (1-10 Desember 2009).

Dansatgas Operasi Kombes Rahadi Mulyanto, Kamis (10/12/2009), menyatakan, pada operasi tersebut Satgas yang terdiri jajaran Polda dan Badan Narkotika Provinsi (BNP) Aceh berhasil menahan tiga tersangka yang diduga sebagai penanam pohon ganja.

Pohon ganja siap panen yang jumlahnya mencapai puluhan ribu batang itu langsung dimusnahkan di lokasi, sedangkan yang dibawa ke markas polisi terdekat hanya ratusan batang sebagai barang bukti.

Operasi dalam program 100 hari pemberantasan narkoba itu berlangsung lancar, meskipun terdapat rintangan yang cukup berat saat mencari lokasi ladang ganja.

Dalam operasi pada Kamis, tim Satgas menemukan 4 ha ladang ganja di kawasan Gunung Panton Kuli Desa Kebun Nilam, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Sebelumnya, Selasa, ditemukan ladang ganja di dua lokasi di Kabupaten Aceh Timur, Desa Badrung Paya Meuligo, Kecamatan Perlak, seluas 1,5 ha dan 3,5 ha di Desa Bukit Pala, Kecamatan Perlak.

Pada Sabtu, tim Satgas menemukan 12 ha ladang ganja di Desa Garap, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen. Pada operasi itu, aparat menahan dua tersangka pelaku penanaman, Rom dan Her.

Pada operasi sebelumnya, Selasa, tim Satgas juga menemukan lima hektar ladang ganja di perbukitan Desa Bandrong Paya Meuligo, Kecamatan Perlak Kota, Kabupaten Aceh Timur, dan menahan seorang tersangka atas nama Bu bin Ra (25) yang diduga pelaku penanaman.

Pada hari yang sama, aparat juga menemukan 6,5 ha ladang ganja di lokasi yang berbeda di Kawasan Gunung Panton Kuli, Desa Kebun Nilam, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Ladang ganja siap panen tersebut tersebar di tiga lokasi yang berjarak sekitar 300 meter. Lokasi pertama seluas 3 ha, lokasi kedua 3 ha, dan lokasi ketiga 1,5 ha.

Rahadi menyatakan, pihaknya akan terus melakukan operasi pemberantasan narkoba, antara lain, dengan mencari ladang ganja yang diduga masih banyak di Aceh.