Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Perkotaan Butuh Biopori

Kompas.com - 09/12/2009, 14:49 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gresik mencanangkan gerakan pemasyarakatan pembuatan lubang resapan biopori . Gerakan itu akan diluncurkan Bupati Gresik, Robbach Masum pada Jumat (11/12) mendatang di Bundaran Gresik, Kota Baru. Khusus di perkotaan biopori dinilai sangat mendesak dilaksanakan.

Sebagai tahap awal, pada Rabu (9/12) digelar Sosialisasi Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air. Kegiatan itu diikuti 220 peserta, terdiri dari BUMN/BUMD dan swasta, pengelola perumahan, sekolah, desa/kelurahan dan dinas/kantor.

Tujuannya, agar masyarakat mengenal dan mengetahui cara mudah, murah dan sederhana untuk membuat dan memanfaatkan serta memasyarakatkan lubang resapan biopori sebagai salah satu teknologi tepatguna dan ramah lingkungan.  

"Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, perlu menjaga tata pengairan dan tata air. Ini agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dalam kehidupan dan penghidupan," kata Robbach.

Menurut dia, sebagian besar masyarakat masih mengeksploitasi sumber daya air tapi kurang memerhatikan kaidah-kaidah keberlanjutan. Akibat kurang memerhatikan masalah air, berbagai musibah sering terjadi seperti banjir, longsor dan kekeringan yang makin meningkat sehingga menelan korban jiwa dan harta benda.  

"Peristiwa itu seharusnya mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian sumber-sumber air yang ada untuk mendukung kesejahteraan hidup bersama. Karena pentingnya peran air dalam kehidupan untuk kesejahteraan masyarakat maka semua orang perlu menjaga ketersediaan air secara berkelanjutan," ujarnya.

Robbach juga mengingatkan saat ini terjadi krisis air yang luar biasa. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan menurunnya kualitas lingkungan hidup, maka semakin sulit mendapatkan air yang layak minum.

Tantangan utama terkait dengan air di Indonesia pada umumnya dan Gresik pada khususnya adalah jumlah air berlebihan pada musim hujan, dan terjadi kekeringan pada musim kemarau. Penyediaan air bersih juga belum merata dan sumber air yang terbatas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com