Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator KM Dumai Express Ikut Tewas

Kompas.com - 23/11/2009, 04:42 WIB

KARIMUN, KOMPAS.com - Boheng, pimpinan PT Lestari Indomas Bahari sebagai operator atau pengelola KM Feri Dumai Express 10 ikut tewas dalam musibah tenggelamnya kapal tersebut di Perairan Tukong Hiu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu pagi.
     
"Salah seorang korban yang meninggal adalah Boheng, pimpinan perusahaan yang mengoperasikan kapal itu," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun, Letkol (P) Edwin, di kediaman Bupati Karimun, Minggu malam.

Boheng adalah pimpinan PT Lestari Indomas Bahari pengelola kapal Dumai Express Group. Pernyataan itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Karimun Cendra Nawazir yang ikut melihat proses evakuasi para korban.
     
Cendra menumpang KM Dumai Express 5 ketika mencari para korban hilang, salah satu jasad yang ditemukan terapung di sekitar perairan Pulau Tukong Hiu Kecil adalah jasad Boheng. Antara yang ikut serta dalam tim tersebut sempat menyaksikan jasad Boheng di laut, namun jasad tersebut berhasil dievakuasi oleh KM Dumai Express 19 yang berada tidak jauh dari KM Dumai Express 5.

"Kami tidak tahu ke mana jenazah Boheng di bawa, yang jelas informasi yang kami terima dia adalah pengelola kapal yang tenggelam itu," katanya. Informasi yang dihimpun, jasad tersebut diduga langsung di bawa ke Dumai, Riau.
     
Selain pengelola Dumai Express, Boheng juga pemilik Hotel Royal Dumai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com