Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntas Kasus Bom Mega Kuningan

Kompas.com - 13/10/2009, 07:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tewasnya dua kakak beradik gembong teroris Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir menuntaskan sementara kasus peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Mega Kuningan, Jakarta, Jumat ( 17/7 ). Seluruh tersangka berjumlah 22 orang yang terlibat dalam peledakan telah ditangkap oleh Tim Densus 88 baik dalam keadaan hidup maupun tewas.

"Semua yang terlibat (bom Mega Kuningan) sudah bisa ditindak. Ada 22 tersangka terkait bom Kuningan," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna saat jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Senin ( 12/10 ). Hal itu dikatakannya menanggapi pertanyaan wartawan siapakah target Tim Densus 88 selanjutnya usai menembak mati dua teroris tersebut.

Menurut Nanan, dari informasi terakhir yang diperoleh tim Densus 88, hanya 22 orang tersebut yang terlibat dalam bom Kuningan. Namun, jika nanti ada informasi nama baru yang terlibat dalam bom Mega Kuningan yang telah menewaskan sembilan orang dan puluhan luka-luka, Tim Densus 88 tetap akan menindaklanjuti. "Jika ada informasi baru akan ditindak," kata dia.

Nanan menjelaskan, seluruh aktor bom Mega Kuningan tertangkap dengan peran yang berbeda-beda mulai dari pelaku bom bunuh diri, perakit bom, perencana lapangan, pendanaan, membantu kelancaran operasional, perekrut "pengantin", survei, dan peran-peran lainnya.

Dari 22 orang 12 orang diantaranya, kata Nanan, ditangkap hidup-hidup oleh Densus 88 diantaranya Aris Susanto, Indra Arif Hermawan, Muhammad Jibril, Ali Muhammad, Amir Abdullah, Rohmad Budi alias Bejo, Supono alias Kedu, Fajar Firdaus, Sony Jayadi, Putri Munawaroh, dan lainnya.

Sedangkan yang tewas ditembak, ucap dia, diantaranya Noordin M Top, Nana Ihwan Maulana, Dani Dwi Laksana Pemana, Air Setiawan, Eko Joko Sarjono, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo, Ario Sudarso alias Aji, Syaifudin Zuhri, Muhamad Syahrir, dan lainya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com