MEDAN, KOMPAS.com - Terjadi kesalahan survei tanah di lokasi pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang. Kesalahan ini mengakibatkan pembengkakan biaya pembangunan senilai Rp 1,6 triliun. Semula alokasi dana pembangunan bandara ini senilai Rp 2,6 triliun, kini menjadi Rp 4,2 triliun.
"Tanah harus dikorek sedalam lima meter baru bisa dibangun landasan pacu, kondisi tanah labil. Persoalan ini mengapa tidak diketahui dari awal," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Minggu (11/10) di Medan.
Parlindungan mengetahui adanya kesalahan survei ini setelah mengunjungi lokasi pembangunan pada Sabtu (10/10) lalu. Dia menilai kesalahan survei tanah ini sebagai hal yang tidak profesional. Tahapan pembangunan sementara ini baru 30 persen dari seluruh tahapan. Rombongan DPD yang dipimpin Ketua DPD RI Irman Gusman meminta adanya audit menyeluruh pembangunan Bandara Kuala Namu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.