Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Gempa, Bencana Lain Mengancam

Kompas.com - 06/10/2009, 08:06 WIB

Longsornya lereng di beberapa daerah di Sumatera Barat pascagempa, 30 September, antara lain terpicu oleh kondisi tersebut. Hal serupa juga terjadi di Cianjur, Jawa Barat, 2 September 2009.

Melihat kecenderungan merambahnya areal permukiman ke daerah perbukitan akibat meningkatnya populasi di daerah rawan gempa, pada masa-masa mendatang kejadian longsor saat gempa seperti di Cianjur dan Padang-Solok bakal terjadi pula di daerah lereng lainnya yang rawan gempa dan berpenduduk padat.

Selain longsor, amblesnya permukaan juga dapat terjadi di daerah yang diterjang gempa. Akibat gempa, sumber air di bawah tanah teraduk hingga terjadi likuifaksi atau pelembekan tanah. Tanah yang mengalami pembebanan tinggi dan berongga akan ambles.

Efek domino

Efek domino pun dapat terjadi pada segmen kegempaan dan patahan yang berdekatan dengan bebatuan yang runtuh yang menjadi sumber gempa. Kondisi itu antara lain terjadi pascagempa Padang yang keesokan harinya diikuti gempa Jambi, yang bersumber dari sesar Semangko.

”Saat ini segmen kegempaan Mentawai pun perlu mendapat perhatian setelah gempa Padang akhir bulan lalu,” kata Danny Hilman, pakar geologi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sebab, sumber gempa tersebut berada di tepi barat segmen Mentawai—disebut megathrust—yang terbentang dari Pulau Siberut hingga Pulau Pagai. Penelitian LIPI di Kepulauan Mentawai menunjukkan, tahun 1650 pernah terjadi gempa di atas 8 SR di Pulau Siberut. Tahun 1797 dan 1883 gempa berskala sama kembali muncul di daerah itu.

Kedua gempa—berdasarkan penelitian koral dan lapisan sedimen—menimbulkan tsunami di Padang setinggi 10 meter. Adapun pemodelan perambatan tsunami akibat gempa 8,7-8,9 SR pada 1797 dan 1833, yang dibuat pakar tsunami ITB, Hamzah Latief, gelombang akan sampai ke pantai Padang dalam waktu 30 menit dengan ketinggian hampir 5 meter.

Segmen Mentawai merupakan bagian dari sistem kegempaan di barat Sumatera yang terbagi dalam empat segmen utama (Simelue, Nias, Mentawai, Enggano). Sejak 10 tahun terakhir gempa di segmen-segmen ini ”bertalu-talu”.

”Munculnya gempa akhir September itu dapat mengusik segmen Mentawai yang tidur, hingga menimbulkan tsunami,” ujar Danny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com