Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Obyek Wisata di Pariaman Hancur

Kompas.com - 05/10/2009, 18:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak tiga obyek wisata, yakni Pantai Kata, Pantai Cermin, dan Pantai Gandoriah di Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami rusak berat hingga sedang akibat gempa 7,6 skala Richter pada Rabu (30/9). Total kerugian diperkirakan Rp 4,43 miliar.

"Tim Survei Kerusakan Sarana Pariwisata di Kota Pariaman pascagempa Sumbar, melaporkan sudah terjadi kerusakan di tiga obyek wisata pantai kota Pariaman," kata Koordinator Crisis Center Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Surya Dharma, di Jakarta, Senin (5/10).

Tim survei Depbudpar bekerja sama dengan Dinas Budpar Sumbar melaporkan, peristiwa gempa 7,6 SR pada Rabu sore mengakibatkan sejumlah fasilitas obyek wisata di Pantai Kata, seperti jembatan wisata, jalan sepanjang 30 km, 4 gasibu, 1 pujasera, dan areal parkir mengalami rusak bertaraf sedang. Pihaknya memperkirakan, kerugian yang ditanggung karena kerusakan itu mencapai Rp 2,78 miliar.

"Kerusakan juga terjadi di obyek wisata Pantai Cermin. Sarana umum, seperti areal parkir, satu toilet umum, dan empat gasibu, mengalami kerusakan sedang," katanya. Kerugian yang terjadi di obyek wisata Pantai Cermin diperkirakan mencapai angka Rp 275 juta.

Sementara itu, kerusakan lebih besar terjadi di Pantai Gandoriah. Fasilitas seperti  menara pengawas pantai, areal parkir, pedestrian pantai, kantor pusat informasi wisata, taman, arena permainan, dan satu gasibu mengalami kerusakan berat hingga sedang. Kerugian yang harus ditanggung akibat kerusakan itu diperkirakan mencapai Rp 1,375 miliar.

Depbudpar bersama Dinas Budpar Sumbar menurunkan tim teknis ke Kota Padang dan sekitarnya, Kota Pariaman dan sekitarnya, serta Kota Bukittinggi dan sekitarnya untuk mendata sarana pariwisata dan bangunan cagar budaya (BCB) yang rusak akibat terkena gempa.

Soal rencana rehabilitasi, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyatakan bahwa model pembangunan untuk merehabilitasi dan merekonstruksi dampak gempa di Sumbar akan meniru pembangunan di Aceh dan Yogyakarta.

Tahap rekonstruksi dan rehabilitasi ini dapat segera dimulai tanpa perlu menunggu penuntasan tahap tanggap darurat selama dua bulan.

Meski tahap tanggap darurat penanganan dampak gempa di Sumbar telah ditentukan untuk berjalan selama dua bulan ke depan, pemerintah telah menyiapkan rencana tahap rekonstruksi dan rehabilitasi.

Alokasi anggaran untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi Sumbar dapat diambil dari APBN, APBD, dan sumbangan negara-negara sahabat yang bersimpati, seperti Arab Saudi, yang telah menyumbangkan 50 juta dollar AS.

Presiden berharap, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilaksanakan oleh suatu organisasi tertentu sehingga dapat berjalan lancar, cepat, dan tepat sasaran.

Ia juga meminta agar saat ini jangan ada keputusan spekulasi menyangkut dana besar yang dibutuhkan untuk tahap rekonstruksi dan rehabilitasi akibat gempa di Sumbar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com