Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Udara dan Pelabuhan dalam Kondisi Baik

Kompas.com - 02/10/2009, 05:32 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Infrastruktur transportasi, seperti bandar udara dan pelabuhan, di Sumatera Barat dalam kondisi baik meski diguncang gempa berkekuatan 7,6 skala Richter, Rabu (30/9). Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal mengatakan hal itu di Padang, Kamis.

Angkutan perkotaan pun tetap beroperasi di Padang meski bahan bakar menipis yang ditandai dengan antrean panjang calon pembeli di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).

Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan Bobby Mamahit menyebutkan pula, Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Teluk Dalam, Pelabuhan Gunung Sitoli, dan Pelabuhan Mentawai dalam kondisi baik dan dapat disandari kapal. ”Kerusakan hanya pada alat navigasi,” katanya.

Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II Edie Haryoto, yang ditemui di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, bandara itu dalam kondisi baik. Tidak hanya pesawat kecil yang dapat mendarat, tetapi juga pesawat besar seperti Hercules. Penerbangan sipil komersial Lion Air, Mandala Air, Garuda Indonesia, Batavia Air, dan Sriwijaya Air juga dapat mendarat.

”Namun, bahan bakar solar untuk generator yang berfungsi menyalakan lampu dan semua alat elektronik di bandara hanya tinggal bertahan 18 jam, terhitung sejak Kamis sekitar pukul 10.00. Jika generator mati, bandara tak dapat didarati pada malam hari,” ujarnya.

General Manager Pemasaran UPMS III Pertamina Agus Himawan menjanjikan pasokan bahan bakar untuk Bandara Minangkabau segera datang.

Terkait antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU di Padang, Agus menjanjikan hal itu sudah dapat diatasi Jumat ini.

Berdasarkan pengamatan pada Kamis pagi, gempa menyebabkan transportasi darat kacau-balau. Jalur lintas utama Kota Padang ke Bukittinggi terputus total di dekat air terjun di pinggir jalan lintas Desa Silais. Batu- batu sebesar mobil menutup jalan sepanjang lebih dari 50 meter.

Kepolisian Daerah Sumatera Barat menutup jalan lintas itu serta mengalihkan semua kendaraan roda empat dan bus kecil dari Padang melalui Lubuk Alung, Pariaman, Danau Maninjau, dan ke Bukittinggi. Truk dan bus besar harus melewati jalur memutar ke arah Solok, melewati Danau Singkarak.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie di rumah dinas Gubernur Sumbar menjelaskan, jalan menuju Bukittinggi (poros utara) sudah dapat dilalui, begitu pula jalan menuju Solok (poros timur). Namun, masih ada kendala di jalan menuju Bengkulu. (ryo/sah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com