Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Bilang Rela Dipotong Gajinya untuk Korban Gempa

Kompas.com - 01/10/2009, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua peristiwa gempa bumi di Sumatera Barat dan Jambi yang mendahului prosesi pengambilan sumpah anggota DPR dan DPD RI yang baru, Kamis (1/10), membuahkan komitmen baru.

Sejumlah anggota DPR periode 2009-2014 yang ditemui mengaku rela dipotong gaji bulan pertamanya sebagai anggota dewan. Bahkan, sebagian kecil rela menyumbangkan seluruh gaji pertamanya untuk para korban dan proses penanganan bencana.

Pasangan suami istri Adjie Masaid dan Angelina Sondakh mengaku siap dipotong gajinya sebagai anggota dewan sesuai dengan ketentuan fraksi. Selain ketentuan pemotongan, juga anggota diberi kesempatan untuk menambah sumbangan seikhlasnya. "Di fraksi Demokrat, kita sudah rutin kalau terjadi bencana dari kas Demokrat akan memberikan dan perorangan kami juga memberikan partisipasi," tutur Angie, panggilan Angelina Sondakh usai pengambilan sumpah anggota dewan yang baru, Kamis (1/10).

Begitu pula dengan artis Rachel Maryam yang lolos menjadi anggota dewan diusung oleh Partai Gerindra. Rachel memastikan sebagian dari gaji pertamanya akan diberikan untuk membantu para korban bencana gempa. "Gaji pertama itu sudah pasti nantinya tapi saya kan belum gajian," tuturnya sambil tertawa.

Aktor Eko Patrio dan anggota dewan Selina Gita dari dapil Jambi lebih 'hebat' lagi. Keduanya mengkomitmenkan seluruh gaji pertamanya untuk para korban dan upaya penanganan bencana. "Saya pribadi menyumbangkan gaji pokok saya sebagai anggota DPR yang bulan Oktober untuk korban yang terkena gempa di Padang dan Jambi," tutur Eko.

Baik Eko maupun Selina juga berjanji akan mengajak rekan anggota dewan lainnya untuk menyisihkan gajinya untuk membantu para korban. Selina sendiri berniat terjun langsung ke daerah pemilihannya, terutama Kerinci dan Merangin yang kerusakannya paling parah di Jambi. Anggota dewan biasanya akan menerima penghasilan sekitar Rp 40-60 juta per bulan dari tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com