PADANG, KOMPAS.com - Harian Singgalang, surat kabar nasional yang terbit di Kota Padang, Sumatera Barat, tak bisa terbit hari Kamis (1/10) karena kantor berikut percetakannya mengalami rusak berat. Masyarakat Sumatera Barat yang berharap bisa mengetahui keadaan keluarga dan masyarakat Sumbar umumnya, akan kehilangan informasi.
Pemimpin Redaksi Harian Singgalang, Khairul Jasmi, mengatakan, untuk edisi Kamis (1/10) Singgalang tidak bisa terbit. Untuk hari berikutnya, dilihat perkembangannya sampai besok. "Karena rumah para wartawan dan keluarganya juga ada yang terkena musibah gempa ini. Apalagi peralatan kerja di kantor pada hancur semua," katanya ketika dihubungi Rabu pukul 23.40 WIB.
Harian Singgalang adalah harian terbesar di Sumatera Barat dengan oplah belasan ribu eksemplar. Koran yang berusia 40 tahun ini, untuk pertama kalinya tidak terbit karena gempa yang mengguncang Sumatera Barat berkekuatan 7,6 Skala Richter, dan menyebabkan ribuan rumah, pertokoan, perkantoran, dan fasilitas umum dan infrastruktur jalan hancur.
Khairul Jasmi berharap pelanggan dan relasi bisa memaklumi kondisi yang menyebabkan Singgalang tak bisa terbit. Dia mengakui, masyarakat Sumbar akan sangat haus informasi tentang bencana gempa yang meluluhlantakkan daerahnya.
Khairul Jasmi melaporkan, ratusan orang diduga masih tertimbun reruntuhan. Dan ratusan orang lainnya dilaporkan tewas. "Evakuasi masih berlangsung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.