Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

41 Orang Masih Tertimbun di Cianjur

Kompas.com - 06/09/2009, 21:46 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com-Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Supardan, Minggu (6/9), menyatakan 41 orang masih tertimbun bebatuan raksasa yang mengubur kampung-kampung di Desa Cikangkareng, Cibinong, menyusul gempa bumi pada 2 September 2009 yang melanda sebagian besar pesisir selatan Jawa Barat.

"Jam 10 Minggu pagi, tim penyelamat berhasil menemukan seorang korban lagi sehingga korban tewas yang sudah diidentifikasi menjadi 29 orang," katanya.

Korban dikenali sebagai Nuryani, perempuan berusia 35 tahun, warga Kampung Babakan Caringin, dan diketahui baru saja pulang dari Timur Tengah sehabis menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Supardan mengungkapkan, tim penyelamat pimpinannya akan terus mencari korban dan menggali tanah sampai seminggu setelah bencana, kendati proses pengungkitan batu nyaris mustahil dilakukan, meskipun alat-alat berat dikerahkan ke sana.

"Meski begitu, para inohong (tokoh masyarakat) Desa Cikangkareng telah mengatakan pada kami bahwa mereka bisa menerima keputusan jika tak perlu ada tambahan waktu penggalian setelah waktu seminggu itu," katanya.

Supardan mengungkapkan, hampir tidak mungkin tim penyelamat menemukan korban tertimbun karena batu-batu raksasa yang memenuhi lahan sekitar lima hektare yang dulunya kawasan mukim penduduk, terlalu sulit dipindahkan dan digeser dari tempatnya.

Kendati tim penyelamat tampak merasa sangat sulit memindahkan batu-batu raksasa yang dimuntahkan dari sebuah tebing batu cadas bertinggi sekitar 200 meter, bantuan dari masyarakat terus mengalir, bahkan hingga menjelang malam hari.

Satkorlak setempat mengungkapkan, sekitar 600 orang kini terdaftar di BPBD Cianjur sebagai pengungsi bencana, dan mereka tetap membutuhkan bantuan sampai waktu yang belum ditentukan tim penanggulangan bencana.

"Saya mohon masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan, mengirimkan juga sayuran karena mereka menginginkannya. Mie instan, beras, lauk pauk, dan pakaian saat ini berlimpah," kata Supardan.

Dia memastikan bahwa semua bantuan yang masuk dalam pengaturannya telah disalurkan dengan benar dan sesuai dengan prosedur standard penanganan bencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com