Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Datang, Sirene Bungkam

Kompas.com - 03/09/2009, 08:24 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Saat gempa besar berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang Tasikmalaya, sirene peringatan gempa dan tsunami yang dipasang di pinggir pantai Pangandaran maupun pesisir selatan Tasikmalaya, Sukabumi, bahkan di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, ternyata tidak berbunyi. Penduduk melaporkan, peralatan itu sebagian dicuri orang. Penyebab kedua, guncangan gempa telah memutus aliran listrik sehingga alat tak berfungsi.

Padahal sebelumnya sempat ada peringatan kemungkinan muncul tsunami, meski kemudian dicabut. Yang jelas, gempa hari Rabu (2/9) pukul 14.55 WIB itu cukup besar sehingga mengguncang Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.

Adapun gempa berpusat di kedalaman 30 kilometer di bawah dasar Samudra Indonesia atau 142 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Hingga pukul 23.30 semalam, jumlah korban tewas mencapai 39 orang di lima wilayah kota dan kabupaten di Jawa Barat. Sementara 57 warga dua desa di Kabupaten Cianjur selatan masih terkubur reruntuhan rumah akibat diterjang longsoran tebing menyusul gempa besar itu. Tercatat pula, 1.200-an rumah rusak ringan dan rusak berat di wilayah Tasikmalaya dan 976 di antaranya roboh diguncang gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat di Jakarta, Rabu petang, melaporkan, gempa susulan terjadi pukul 16:28:45 WIB dengan kekuatan 5,4 skala Richter (SR) dan berpusat di 137 kilometer barat daya Tasikmalaya di kedalaman 15 kilometer.

Sementara itu, BMKG Stasiun Bandung mencatat setidaknya terjadi 22 kali gempa susulan pascagempa utama pukul 14.55. Hingga menjelang pukul 18.00 tercatat gempa-gempa susulan di sekitar wilayah pusat gempa di perairan lepas di barat daya Tasikmalaya dengan kekuatan bervariasi 3-5 SR.

Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional di Jakarta, Priyadi Kardono, mengatakan, sampai Rabu pukul 23.00 tercatat korban gempa sebanyak 39 orang meninggal dunia, 5 luka berat, dan 32 luka ringan.

Sedangkan 57 orang belum diketahui nasibnya setelah tertimbun longsoran tebing yang mengubur 13 rumah milik warga Kampung Rawa Hideung, Desa Pamoyanan, dan Kampung Babakan Caringin Hanafi, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong.

”Sebelas orang sudah ditemukan meninggal dan 2 orang lain kondisinya kritis. Korban kritis masih kami tempatkan di Balai Desa Pamoyanan,” kata Kepala Desa Pamoyanan Sulaiman.

Tebing yang longsor panjangnya 200 meter dengan ketinggian belasan meter. Longsoran menutup permukiman warga dan jalan antardesa. ”Kalau tanpa bantuan alat berat, evakuasi sangat sulit dilakukan dengan cepat,” kata Sulaiman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com