JAYAPURA, KOMPAS.com — Upaya evakuasi pesawat Merpati jenis Twin Otter yang jatuh di wilayah Abmisibil, sekitar 3 mil arah Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dihentikan untuk sementara karena terkendala cuaca yang tidak bersahabat.
Koordinator SAR Jayapura Kolonel (Pnb) Suwandi Mihardja yang juga Komandan Pangkalan Udara Jayapura di Sentani, Selasa, menyatakan, upaya evakuasi hari ini untuk sementara dihentikan karena cuaca tidak mendukung.
"Evakuasi akan dilanjutkan besok Rabu (5/8) pagi pada pukul 06.00 WIT," ujarnya. Rencananya, pesawat yang dikerahkan untuk evakuasi besok pagi adalah helikopter Kamov.
Selanjutnya, dikatakannya, proses evakuasi kemungkinan dilakukan dengan menggunakan tali tanpa pesawat harus mendarat. Namun, jika memungkinkan, dilakukan lewat darat, pesawat beserta tim SAR diturunkan di landasan perintis terdekat dengan Abmisibil untuk selanjutnya mengevakuasi korban pesawat yang naas tersebut.
Hingga berita ini disiarkan, heli Kamov yang membawa tim SAR masih tertahan di Oksibil karena cuaca yang kurang bersahabat. Pesawat Merpati jenis Twin Otter dengan nomor MZ 9760D yang hilang kontak setelah 15 menit tinggal landas dari Bandara Sentani, Jayapura, pada Minggu (2/8), itu ditemukan pilot Erich dan Mak yang menerbangkan pesawat berbadan kecil milik misionaris, Associated Mission Aviation (AMA), yang terbang ke wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang pada pukul 06.35 WIT.
Sampai kini, keluarga para awak dan penumpang Twin Otter tersebut masih berada di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, untuk menunggu kepastian nasib keluarga mereka.