JAKARTA, KOMPAS.com — PT Merpati Nusantara menyatakan pesawat jenis Twin Otter yang diduga mengalami kecelakaan di Papua masih dalam kondisi baik dan layak terbang. "Secara teknis kondisi pesawat masih OK dan layak terbang hingga 10 tahun ke depan," ujar Dirut Engineering PT Merpati Nusantara Capt Hotlan Siagian, di Jakarta, Selasa (4/8).
Hotlan juga menolak dugaan bahwa penyebab kecelakaan pesawat tersebut adalah karena kondisi pesawat yang sudah tidak layak terbang. "Belum dapat dipastikan penyebabnya. Bisa banyak faktor. Termasuk kondisi alam dan cuaca Papua yang sangat sulit," ujar Hotlan.
Menurutnya, PT Merpati selalu melakukan perawatan secara berkala untuk memastikan pesawat berada dalam kondisi terbaik. "Perawatan itu selalu dilakukan. Bahkan ,beberapa waktu lalu sudah di-upgrade komponennya," kata Hotlan.
Untuk penerbangan perintis di Papua, PT Merpati memiliki lima buah pesawat berjenis Twin Otter. Dengan kejadian ini, maka pesawat produksi tahun 1979 dan kini berusia 30 tahun tersebut tinggal menyisakan empat buah pesawat.
Menurut Hotlan, pesawat jenis Twin Otter di Papua rata-rata terbang sampai lima kali sehari. Dengan demikian, maka dalam sehari Merpati melayani 20 sampai 25 rute penerbangan. "Permintaan terbang untuk kawasan Papua memang cukup tinggi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.