Freeport Kembali Hentikan Pengangkutan Pekerja

TIMIKA, KOMPAS.com — PT Freeport Indonesia kembali menghentikan pengangkutan pekerja dari dan ke Tembagapura, Kamis (23/7). Penghentian itu diduga terkait penembakan yang terjadi di Mile 51, jalan penghubung Tembagapura dan Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Papua, pada Rabu (22/7).

Di Terminal Bus Karyawan Gorong-gorong di Timika terpasang pengumuman manajemen PT Freeport Indonesia yang menyatakan pada Kamis tidak tersedia bus untuk mengangkut pekerja ke Tembagapura. Para pekerja diminta untuk kembali pada Jumat (24/7), untuk mengecek ada tidaknya bus pada besok pagi.

Pada Selasa terjadi penembakan terhadap mobil yang membawa lima polisi dan tiga pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIT. Penembakan terjadi saat mobil dalam perjalanan dari Check Point Mile 50 menuju Mile 54.

Penembakan itu mengakibatkan dua karyawan Kuala Pelabuhan Indonesia, H Sunaryo Silalahi dan Agus Salim (sopir), terluka ringan akibat pecahan kaca. Seorang polisi bernama Brigadir Satu Fritz Manuri terluka ringan terkena pecahan peluru di bagian tangan.

Juru bicara PTFI, Mindo Pangaribuan, melalui keterangan pers tertulis yang dikirimkan Rabu petang menjelaskan, mobil yang ditembak dalam perjalanan untuk membantu kendaraan yang mogok di MP-51.

"Peristiwa tersebut terjadi di luar areal pertambangan. Tidak ada penembakan yang terjadi terhadap iring-iringan bis PTFI seperti diberitakan sebelumnya," kata Pangaribuan.