Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggian Stasiun Tawang Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran

Kompas.com - 23/06/2009, 20:42 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah diputuskan untuk dilanjutkan, peninggian lahan parkir Stasiun Tawang ditargetkan dapat selesai sebelum Lebaran agar tidak mengganggu pelayanan. Untuk itu, proyek akan d isesuaikan dengan kajian agar segera mendapatkan rekomendasi dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau BP3 Jawa Tengah.

Setelah SP4 (Surat Perintah Penghentian Pekerjaan Pembangunan) dicabut, proyek langsung dikebut agar segera selesai sebelum Lebaran, ujar Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Jateng Edi Susilo seusai rapat koordinasi peninggian Stasiun Tawang di kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Jateng, Kota Semarang, Selasa (23/6).

Pengerjaan proyek tersebut didasarka n kajian drainase, bangunan, dan lingkungan yang diusulkan para pakar sebagai syarat sebelum mendapatkan rekomendasi dari BP3 Jateng. Survei ke lapangan akan dilakukan Rabu ini, kata Edi.

Kepala Bidang Angkutan Sungai Danau Penyeberangan dan Perkeretaapian Dishubkominfo Jateng Prasetjo Kentjono mengatakan, peninggian lahan parkir akan menggunakan sistem terasering dengan pertimbangan keamanan. "Kalau dibuat miring, nantinya akan membahayakan kendaraan yang parkir karena lebih licin," ucapnya.

Dalam proyek senilai Rp 5,2 miliar tersebut, Prasetjo memastikan peninggian lahan parkir tidak akan mengganggu keberadaan bangunan utama Stasiun Tawang.

Pakar arsitektur dari Universitas Diponegoro Totok Roesmanto mengatakan, pembuatan sistem terasering akan disesuaikan dengan nilai estetika bangunan. Artinya pandangan ke arah bangunan utama diupayakan tidak akan terhalang oleh peninggian tersebut, kata Totok yang turut terlibat dalam proyek ini.

Namun, Totok mengakui, sistem terasering dapat membuat volume air yang masuk ke dalam bangunan utama bertambah. Untuk itu, perlu dilakukan kajian hidrologi terhadap tambahan volume air yang masuk dan keluar sehingga dapat dipompa keluar melalui saluran di depan stasiun.

Pengajar pengairan di Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Nelwan mengakuipersoalan utama di Stasiun Tawang adalah penurunan muka tanah yang diperkirakan mencapai delapan sentimeter per tahun. Jika Stasiun Tawang didiamkan maka akan tenggelam seperti bangunan lain yang terdapat di Semarang bagian utara.

Kepala Sub Direktorat Perlindungan Direktorat Peninggalan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Saiful Mujahid mengatakan, peninggian lahan parkir Stasiun Tawang yang dilakukan untuk mengantisipasi banjir dan rob tersebut tetap harus mengindahkan upaya penyelamatan terhadap bangunan cagar budaya.

"Kalau dibiarkan, banjir dan rob juga akan merusak Tawang, tetapi upaya teknis yang dilakukan juga jangan menyalahi kaidah," ucapnya.

Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan III Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang M Farchan mengatakan, peninggian lahan parkir Stasiun Tawang akibat rob dan banjir tidak ubahnya seperti pola pikir warga Bandarharjo yang meninggikan rumahnya. Hal ini sangat berbahaya terhadap penanganan bangunan cagar budaya seperti Stasiun Tawang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com