Padang, Kompas -
Wirda Hanim, pemilik gerai Batik Tanah Liek, Minggu (7/6), mengatakan, simbol Minangkabau banyak digambarkan di kain batik.
Simbol ini memberikan kekhasan bagi batik asal Sumatera Barat dan masih diminati oleh pembeli.
”Salah satu contoh gambar yang diminati adalah tabuik. Hingga kini, gambar tabuik masih terus diperbarui agar selalu menarik,” kata Wirda. Tabuik adalah salah satu upacara adat dari Pariaman.
Kekhasan motif batik tanah liek ini diminati karena sebagian pembeli berasal dari luar Sumatera Barat dan mengoleksi kain batik dari berbagai tempat.
Motif batik tanah liek yang memasukkan motif lokal menjadikan batik ini sebagai kain yang khas Sumatera Barat.
Wirda menambahkan, tiga bulan terakhir ini penjualan batik tanah liek mulai membaik. Rata-rata sekitar 75 kain batik terjual dalam sebulan.
Harga batik tanah liek di gerai ini antara Rp 200.000 dan Rp 2,2 juta.
Hal serupa dilakukan Winda Dofi, pemilik gerai Ranah Minang Inaaya. Winda memasukkan sejumlah simbol khas Minangkabau, seperti Jam Gadang, penari tari piring, dan rumah gadang. Simbol-simbol itu sebagai bagian dari motif batik.
”Kami sengaja mengambil simbol-simbol Minangkabau sebagai motif batik agar menjadi daya tarik dan kekhasan batik tanah liek. Untuk motif batik, kami memang mengadopsi kekayaan alam dan budaya di Minangkabau,” tutur Winda.
Selain simbol Minangkabau, ada pula motif tua yang diadopsi dalam kain batik. Motif tua tersebut, antara lain kuciang lalok dan kaluak paku.